![]() |
Wali Kota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra menguji program Sekolah Pimpinan SESPI) Bank Indoneia tahun 2020 melalui virtual /ist |
Denpasar – Wali Kota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra
mengatakan dalam pembangunan ekonomi kreatif dan pariwisata memakai pendekatan
kepada komunitas dan membangun jejaring kerjasama (sister city) dengan
sejumlah kota baik di dalam negeri dan luar negeri.
“Diantaranya yang menarik kerjasama dengan kota Perth di Australia dan
Brighton di Inggris,” ungkapnya saat menjadi penguji dalam Program Sekolah
Pimpinan (SESPI) Bank Indonesia Tahun 2020 yang dilaksanakan via digital
meeting di Denpasar, Senin (14/9/2020).
Progran diselenggarakan 3 Agustus 2020 kurang lebih selama 2.5 bulan dan
mengambil tema “Membangun Kepemimpinan Transformatif dalam Menavigasi Ekonomi
Digital Menuju Indonesia Maju”.
Walikota Rai Mantra tampil sebagai penguji bersama sejumlah tokoh seperti
Prof. Eko Indrajit dari Perbanas Institute dan Dwi Pranoto dari Bank
Indonesia. Pada sesi 1 pertanyaan menanyakan apakah produk kebudayaan
dijadikan bagian atau sekedar konten dalam industri kreatif.
Rai Mantra mengambil studi kasus terkait pengalaman sebagai Walikota Denpasar
dalam mengembangkan Ekonomi Kreatif dan ekositemnya. Harmonisasi dan perubahan
pada kebijakan serta bagaimana membangun ekonomi pendamping selain pariwisata.
Ekraf dan pariwisata sebagai satu lokomotif dan bagaimana kebijakan dalam
membangun ekraf sebagai pendamping pariwisata dan budaya sebagai elemen
pembangunan kota Denpasar.
“Kami telah melakukan pendekatan kepada komunitas dan membangun jejaring
kerjasama (sister city) dengan sejumlah kota baik di dalam negeri dan luar
negeri. Diantaranya yang menarik kerjasama dengan kota Perth (Australia) dan
Brighton (Inggris).
Untuk menjawab tantangan di era 4.0 Pemkot Denpasar telah membangun DNA
(Dharma Negara Alaya) yang merupakan Pusat Orange Economy dan kita buktikan
budaya juga bsa berinteraksi dengan Ekraf dan digitalisasi.
Pihaknya mengaplikasikan seperti yang diterapkan di Kota Perth bukan mengambil
alih kewenangan di sektor pendidkan, tapi berusaha sebagai fasilitator yang
menghubungkan instansi – instansi tersebut.
Pemkot Denpasar juga didukung BI, kami mengintegrasikan antara kebudayaan dan
literatur yang memang menyangkut potensi kebudayaan yang mampu jadi 1 konten
diolah dan berinteraksi dengan Ekraf baik digitalisasi maupun non
digitalisasi,” ujar Rai Mantra.
Selanjutnya bagaimana membangun ekosistem Ekraf berbasis digital untuk
mendongkrak kinerja dan kontribusi sektor Ekraf kedepan ditengah adverse
impact Covid-19.
Bagaimana memaksimalkan kekayaan. Budaya dan nilai kearifan lokal sebagai
kekuatan daya saing dengana produk Ekraf negara lain seperti Pawai Ogoh” dapat
bertransformasi ke ranah digital berupa virtual show.
Walikota Rai Mantra, menguji para peserta kelompok 8 yang terdiri dari Akhis
R. Hutabarat, Wini Purwanti A, Gatot Miftakhul Manan dan Ryan Rizaldy yang
mengambil judul Strategi Penguatan Eksosistem Ekonomi Kreatif Berbasis
Digital.
Mereka menyampaikan Potret Ekonomi Kreatif dimana sekitar 18.1 Juta atau 14
% orang Indonesia bekerja di sektor Industri Kreatif. Empat subsektor
Ekraf yang paling banyak menyerap tenaga kerja di tahun 2017 adalah Fashion,
Kuliner, Kriya dan Penerbitan.
Dan 5 Kontributor PDB subsektor Ekraf teratas di tahun 2017 adalah Kuliner
(41.47%), Fashion (17.68 %), Kriya (14.99%), Tv dan Radio (8.84 %) serta
Penerbitan (6.18 %). (rhm)