Bangun Ibu Pertiwi Wisnu Bawa Tanaya Berbekal Semangat “Ngayah”

2 Oktober 2016, 01:45 WIB

DENPASAR – Berbekal semangat pengabdian atau ngayah mantan Pangdam IX/Udayana Mayjen Pur TNI Wisnu Bawa Tenaya membulatkan tekad untuk melakukan yang terbaik demi kepentingan masyarakat Bali dan Ibu Pertiwi.

Sosok Wisnu Bawa Tenaya (WBT) yang berlatar belakang non sipil sempat memunculkan tanya, mampukah sang jenderal purnawirawan itu memimpin. Pertanyaan itulah yang muncul saat digelar diskusi di Denpasar Sabtu (1/10/2016).

Acara digelar Forum Diskusi Bali dihadari berbagai kalangan mulai Lanang Perbawa mantan Ketua KPU,  wartawan beberapa media cetak/ online, aktivis buruh, Tokoh ForBali/ Koordinator Forum Diskusi Bali, Nyoman Mardika, Ngurah Karyadi dan para aktivis lainnya.

Sejatinya, Pak Wisnu, sapaan WBT, sejak menjabat sebagai Panglima Kodam IX Udayana, cukup dikenal ramah, dibalik stigma militer yang seram. Bahkan, WBT cukup luwes komunikatif kepada awak media.

Tampilnya kembali WBT di panggung publik, terkesan terlambat yang bisa jadi bagian dari civilitation, yang mana dalam agenda sipil di negeri ini, keterlambatan memiliki toleransi cukup berbeda dengan militer yang harus tepat waktu,

Bukan juga karena post power syndrome yang memacu WBT untuk maju mengikuti proses demokrasi, namun benar adanya keinginan untuk “Ngayah”.

Tentu saja, saat ini, sebagai mantan tentara apalagi sekelas Mayor Jenderal, WBT tengah diuji dalam menghadapi dialektika antara figur yang disediakan oleh Partai dengan kemunculan dirinya sendiri,

Yang pasti, kehadirannya bukan paksaan atau ambisi dari para pihak seperti dua Mayor Jenderal sebelumnya yang pernah maju dalam pilkada Bali,

Saat ini, jangankan tiket, kendaraanpun politik saja, belum dimiiliki karena itulah bagi WBT dan relawannya, bagaimana menghadapi situasi ini. WBT mengaku bahwa dirinya sedang menyiapkan terminal,

“Saya sedang siapkan terminal, soal kendaraan nanti,” katanya.

Lantas, pertanyaan muncul lainnya, siapa yang mendorong WBT agar mengikuti proses politik ini.

“ Kalau di Jakarta ada Mayor, di Bali DK-1 (istilah untuk gubenur) nya Mayor Jenderal,” selorohnya.

WBT, mengaku bahwa, dorongan dirinya untuk ikut dalam ajang pemilihan kepala daerah sebagai bentuk bakti kepada ibu pertiwi,

“BALI ia istilahkan, Bantu Ayah Lindungi Ibu atau dalam kalimat lain , Bape Angkase, Laut Ibu. yang berarti BALI,” ucap Wisnu.

Ngayah, atau berbakti menjadi landasan Wisnu Bawa Tanaya untuk maju dalam ajang politik di Bali, konsentrasi mengenai penataan pariwisata yang ada di Bali, konsep Nyegara Gunung, dan Trihita karana masih belum tuntas dan menjadi salah satu sorotan menurutnya

“Tentunya, harus menjadikan Bali sebagai pemegang predikat ,World Best Tourism atau WBT,” ucapnya mengakhiri. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini