Banjir yang melanda Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur ketinggian air mencapai 1 meter./Dok BPBD Paser. |
Jakarta – Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur mengalami banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter pada Minggu (10/10) pukul 11.00 WIB mengakibatkan 15 orang terpaksa mengungsi ke rumah keluarga terdekat.
Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Telake yang berdampak pada pemukiman warga.
Berdasarkan laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser sebanyak 151 kk / 459 jiwa terdampak.
Warga yang terdampak berlokasi di Desa Adang Jaya, Kecamatan Long Ikis.
Selain korban jiwa, BPBD Kabupaten Paser mencatat kerugian material antara lain fasilitas pendidikan SDN 37 Long Ikis, TK Al-Qaromah, Rumah ibadah Masjid Al-Qaromah, fasilitas kesehatan, kantor desa, dan balai desa terdampak saat kejadian dengan dengan ketinggian muka air sekitar 50 – 100 sentimeter.
Merespon hal ini, BPBD Kabupaten Paser telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kaji cepat dan memberikan penanganan dengan membuat dapur umum untuk para pengungsi dan mendistribusikan logistik kepada warga terdampak.
“Kendala dilapangan, Kondisi air saat ini sedang terjadi pasang surut serta kurangnya alutsista berupa perahu karet dan mobil double gardan untuk menjangkau lokasi terdampak serta melakukan evakuasi.” kata Abdul Muhari Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dikutip dari siaran pers.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis tentang potensi peringatan dini cuaca wilayah potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang diantaranya wilayah Kalimantan Timur pada hari ini (11/10).
Hal ini disebabkan sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat. Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik.
Berdasarkan analisis InaRisk juga terdapat 10 Kecamatan termasuk Kecamatan Long Ikis di Kabupaten Paser memiliki potensi bahaya bencana banjir dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat selalu waspada dan siap siaga terhadap ancaman bencana terhadap peralihan musim (pancaroba) yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.(Miftach Alifi)