![]() |
Hujan deras mengguyur Bali dari Jumat (15/1/2021) hingga Sabtu dinihari (16/1/2021) menyebabkan 22 KK atau 22 rumah di Perumahan Lebah Asri, Banjar Dahan Tenten, terendam banjir/ist |
Tabanan – Puluhan rumah di Perumahan Lebah Asri, Banjar Dahan Tenten
Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan terendsam banjir sehingga sebagian warga
dievakuasi.
Hujan deras mengguyur Bali dari Jumat (15/1/2021) hingga Sabtu dinihari
(16/1/2021) menyebabkan 22 KK atau 22 rumah di Perumahan Lebah Asri, Banjar
Dahan Tenten, terendam banjir.
Camat Kediri I Made Murdita turun ke lokasi bencana, Sabtu siang (16/1/2021).
Murdita mengaku, sejak semalam ketinggian banjir mencapai sepinggang orang
dewasa.
“Warga terpaksa harus evakuasi. Memang tidak ada posko atau tenda. Warga
mengungsi ke rumah sanak saudara yang terdekat saja. Paginya air sudah surut,
mereka sudah kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Di pihak lain, akibat banjir, warga sempat protes terhadap Asrama Resimen
Induk Kodam (Rindam) IX/Udayana.
Asrama Rindam IX/Udayana dianggap sebagai penyebab terjadinya banjir di
pemukiman tersebut, setelah dibangun tembok penahan yang lokasinya
berdampingan dengan Asrama Rindam IX/Udayana.
Komandan Resimen Induk Kodam (Danridam) IX/Udayana Kolonel Inf. Joao Xavier
Barreto Nunes turun ke lokasi membantu warga.
“Mereka protes, marah-marah. Katanya sudah puluhan tahun tinggal disini, baru
di saat saya menjabat, mereka direndam banjir. Padahal sebelumnya, Asrama
Rindam selama puluhan tahun direndam banjir mereka tidak tahu,” tukasnya.
Nunes sempat menanyakan apakah warga kebanyakan ibu-ibu protes ke para
pendahulu atau tidak. Juga, apakah warga mengetahui jika Asrama juga Rindam
selalu direndam banjir puluhan tahun.
Periwara asal Timor Leste mengaku sempat tegang dengan warga. Dia memilih
untuk menerima dan bersama warga mencari solusi bersama dan terbaik agar
semuanya tidak dirugikan.
“Mereka ini warga saya juga. Kalau mereka susah, saya juga yang susah. Ada
banyak juga yang pensiun dari Rindam, baik sebagai PNS maupun anggota TNI
aktif. Semuanya jadi korban. Jadi sebaiknya saya harus bertanggung jawab
terhadap banjir ini,” ujarnya.
Pihaknya mendatangkan alat berat setelah berkoordinasi dengan Kodim Tabanan,
untuk membantu melakukan penggalian saluran di depan rumah warga bagi yang
merelakan tanahnya.
“Awalnya, banyak protes, mereka tidak mau. Sebab nanti ada saluran pipa air
minum, dan sebagainya. Saya tegaskan bahwa semua harus ada solusi agar banjir
tidak merendam lagi pemukiman. Kalau masih protes, saya tarik alat berat dan
pasukan. Akhirnya semua melunak,” ujarnya.
Danrindam ]mengawasi proses penggalian saluran sejauh yang sudah direlakan
oleh pemilik rumah.
Ratusan anggota diturunkan untuk membersihkan rumah warga yang direndam
banjir. Ratusan anggota TNI tersebut membersihkan lumpur, yang ada di rumah
warga, mengeluarkan sampah baik yang dalam rumah maupun di depan rumah warga
yang terbawa oleh banjir semalam suntuk.
Ditegaskan, semua mencari solusi bersama dan bekerja saja dengan tulus. Soal
biaya datang dari mana, nanti urusan belakangan. Belum bekerja, jangan sampai
takut dengan bayangan sendiri.
“Tuhan pasti tahu apa yang kita mau, asal dilakukan dengan tulus dan iklas
demi rakyat,” Nunes menegaskan. (rhm)