Bank Indonesia Gencarkan ‘Quality Tourism’ Bali, Berdayakan Desa Wisata dan Genjot Ekonomi Lokal

Bank Indonesia (BI) mendorong visi pembangunan Bali mengutamakan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat.

19 Juni 2025, 14:23 WIB

DenpasarBank Indonesia (BI) serius mendorong visi pembangunan Bali yang mengutamakan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat. Kunci utamanya? Transformasi sektor pariwisata yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Bukan lagi sekadar mengejar jumlah kunjungan, Bali kini fokus pada “quality tourism”—kontribusi nyata wisatawan terhadap ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.

Selama ini, peran pariwisata terhadap perekonomian Bali ibarat dua sisi mata uang: kekuatan sekaligus tantangan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang matang dan terencana.

BI pun mengambil peran aktif dalam mewujudkan pariwisata berkualitas ini dengan bersinergi bersama berbagai pemangku kepentingan, salah satunya melalui ajang strategis Bal Jagadhita 2025.

Dalam Bal Jagadhita 2025, BI turut serta dalam Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) XI yang sukses diselenggarakan pada 11-13 Juni 2025 di Nusa Dua.

Acara bergengsi ini dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, serta dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.
Desa Wisata Jadi Garda Terdepan “Quality Tourism”

Pada pilar pariwisata, BI aktif memfasilitasi promosi desa wisata sebagai langkah akselerasi pariwisata berkualitas. Empat desa wisata unggulan, yaitu Jatiluwih, Penglipuran, Taro, dan Pemuteran, berhasil menarik minat para buyer internasional di BBTF XI. Perwakilan pengelola desa wisata melaporkan antusiasme yang tinggi dari buyer yang tertarik dengan paket wisata yang ditawarkan, bahkan berencana untuk melanjutkan negosiasi.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda Panjaitan, menyambut baik respons positif dari buyer dan travel agent internasional. Beliau menegaskan bahwa desa wisata adalah cerminan konkret dari quality tourism.

“Desa wisata perlu terus didorong agar keseimbangan antara nilai ekonomi, kelestarian budaya, dan perlindungan lingkungan tetap terjaga,” ujar Butet.

Bank Indonesia mendukung pengembangan desa wisata karena dapat menjadi pendorong perekonomian melalui keterlibatan aktif masyarakat lokal, pelaku pariwisata dan UMKM, dengan tetap menjaga kelestarian budaya,” tambahnya, menegaskan komitmen BI terhadap keberlanjutan.

QRIS Cross Border: Tingkatkan Pengalaman Wisatawan Asing
Tak hanya itu, dalam BBTF XI, Bank Indonesia juga gencar mempromosikan QRIS Cross Border sebagai bagian dari penguatan ekosistem pembayaran digital. Inisiatif ini krusial untuk mendukung implementasi pariwisata berkualitas.

Melalui QRIS Cross Border, wisatawan asing dapat melakukan pembayaran langsung menggunakan aplikasi pembayaran dari negara asalnya yang kompatibel dengan QRIS, tanpa perlu repot menukar uang fisik. Fitur ini jelas meningkatkan daya saing pariwisata Bali dengan memberikan pengalaman berwisata yang lebih nyaman dan modern bagi wisatawan mancanegara.

Saat ini, QRIS Cross Border sudah dapat digunakan oleh wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan Thailand, dengan rencana perluasan hingga Jepang dan Tiongkok.***

Berita Lainnya

Terkini