Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali/Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana memberikan keterangan pers di Puri Santrian, Sanur, Denpasar/Dok. Kabarnusa |
Denpasar – Pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap
perekonomian Bali sehingga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan
ketersediaan lapangan kerja karenanya adanya program Work from Bali untuk
membantu pemulihan ekonomi disambut positif industri pariwisata dan seluruh
masyarakat di Pulau Dewata.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali/Bali Tourism Board
(BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengungkapkan, dorongan Work from Bali
nantinya diharapkan bisa diadakan di seluruh Bali di sembilan kabupaten dan
kota.
Nantinya, tidak hanya kegiatan untuk membantu pemulihan Bali, tidak terpusat
di Nusa Dua saja. Nusa Dua, dipakai untuk ujicoba sementara, karena alasan
green zone atau zona hijau dari penyebaran Covid-19.
Diharapkan, program Work from Bali, bisa berjalan sampai satu tahun kedepan.
Tidak hanya berjalan satu dua bulan saja.
“Kami juga akan melibatkan stekeholder lainnya, seperti Putri, Gahawisri dan
lainnya, untuk pembuatan paket-paket kegiatan bersama,” tandasnya saat jumpa
pers, di Puri Santrian, Sabtu (22/5/2021).
Pihaknya menjamin jika berbagai kegiatan dalam mendukung Work from Bali bisa
direalisasikan sebgaaimana harapan Menko Marinvest Luhut, akan melibatkan
semua stakeholder pariwisata.
Program Work from Bali ini, merupakan harapan stakeholder industri pariwisata
beserta masyarakat Bali pada umumnya. Tentunya, dengan satu harapan semua bisa
memenangkan situasi seperti pandemi saat ini.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 menimbulkan dampak luar biasa terutama
ekonomi masyarakat Bali yang bergantung sektor pariwisata. PDRB 53 persen yang
bertumpu sektor pariwisata mengalami kontraksi terdalam hingga minus 9,3
persen tahun 2020 dan minus 9,8 persen pada tahun triwulan pertama 2001.
“Kondisi ini berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan penyediaan lapangan
kerja akibat pemutusan hubungan kerja oleh beberapa perusahaan,” tukasnya.
Dengan kondisi seperti itu, Agung sebagai Ketua BTB, memberikan apresiasi
kepada Kemenko Marinvest Luhut Binsar Panjaitan yang telah menginisiasi
program Work from Bali, sebagai upaya membantu Bali dalam mengatasi
keterpurukan yang bekepanjangan.
“Karena asalnya dari kita, sudah pasti ya cocok untuk kita, jangan sampai
nanti hanya terpusat di Nusa Dua saja, kita harus kawal bersama, termasuk
teman-teman media,” imbuhnya.
Pihaknya berharap dalam program yang sejatinya dibuat oleh stakeholder
pariwisata Bali itu kemudian dilakukan revisi-revisi agar jangan jauh
menyimpang.
Ketua Bali Mice Forum Putu Gede Wiwin Gunawasika juga menyampaikan hal senada,
bahwa Bali sudah selayaknya mendapat program tersebut karena selama ini sudah
cukup membantu pemerintah khususnya bidang pariwisata Indonesia.
Bali memiliki potensi dan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan besar
termasuk nantinya program Work from Bali yang nilai kegiatan kisaran dengan
nilai Rp800 juta sampai Rp1,2 miliar.
Selama ini, penyelenggara event-event besar di Bali, lebih banyak didominasi
dari pemain luar. Untuk itu, diharapkan, agar pelibatkan pemain lokal Bali
diberi ruang untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan event-event besar.
Berdasar pengalaman, kegiatan-kegiatan pusat yang digelar di daerah agar
minimal melibatkan teman-teman di daerah sehingga bisa ikut menikmati dan
mendorong aktivitas ekonomi di Bali yang terpuruk sejak satu tahun terakhir
saat diterjang pandemi Covid-19. (rhm)