Nusa Dua – Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) ke-11 resmi dibuka di Bali International Convention Center dengan tema “Melestarikan Alam Hijau dan Warisan Budaya untuk Dunia.”
Acara ini menarik 529 pembeli dari 45 negara, 499 perusahaan penjual, dan 284 peserta pameran dari tujuh negara dan sebelas provinsi di Indonesia. Gubernur Bali I Wayan Koster dijadwalkan membuka sesi B2B TRAVEX Kamis 13 Juni 2025.
Pembukaan dimeriahkan dengan diskusi panel bertajuk “Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan dengan Warisan Budaya Tak Benda.”
Para ahli, termasuk arsitek lanskap Jelle Therry, praktisi pariwisata komunitas Ida Bagus Agung Gunarthawa, sejarawan budaya Jean Couteau, dan perwakilan Marriott Bonvoy Hector Busto, membahas pentingnya budaya asli dalam menanggulangi overtourism, tekanan lingkungan, dan pelestarian warisan Bali.
Diskusi ini menekankan sinergi publik-swasta dan keyakinan pembeli global terhadap kepemimpinan pariwisata Indonesia.
Putu Winastra, Ketua Panitia BBTF 2025, menyoroti nilai pertemuan tatap muka di BBTF dalam membangun koneksi jangka panjang. BBTF, yang diselenggarakan oleh ASITA Bali, dikenal sebagai pameran pariwisata internasional terkemuka di Indonesia, yang mempromosikan destinasi dan kemitraan industri berkelanjutan.
Pemerintah Indonesia, melalui Siti Nugraha Maulana dari Kementerian Luar Negeri, menegaskan peran BBTF sebagai pameran perjalanan terdepan yang berkontribusi signifikan terhadap PDB dan penciptaan lapangan kerja, serta sebagai alat diplomasi budaya.
Total transaksi BBTF tahun lalu mencapai Rp 7,6 triliun, menunjukkan potensi pariwisata sebagai katalisator perdamaian dan kemakmuran.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardana menggarisbawahi komitmen terhadap pelestarian alam dan budaya.
Dengan pertumbuhan wisatawan inbound yang positif dan target ambisius 16 juta wisatawan internasional, Bali tetap menjadi “mahkota” pariwisata nasional. Peluncuran “Bali and Beyond Tourism Program” bertujuan meratakan kunjungan ke wilayah lain.
Pembukaan BBTF 2025 ditandai dengan pemukulan kulkul, simbol persatuan dan komitmen kolektif. Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Ketua Bali Tourism Board, menegaskan pariwisata sebagai penyampai identitas dan warisan.
Ia juga mengumumkan BTB Special Awards untuk individu yang berdedikasi pada pertanian berkelanjutan, pelestarian seni dan budaya, serta filosofi Tri Hita Karana, menegaskan bahwa kekuatan Bali terletak pada masyarakat dan budayanya yang melestarikan nilai-nilai luhur. ***