KabarNusa.com – Sosok Menteri ESDM Jero Wacik tidak hanya seorang yang sederhana dan lurus di mata keluarga dan koleganya namun penilaian sama juga disampaikan Bali Corruption Watch (BCW). Meski begitu, KPK bisa menelusuri kemungkinan aliran uang ke kroni atau keluarganya untuk membuktikan penyalahgunaan jabatan dan wewenangnya..
Sebagai warga Bali, Ketua BCW Putu Wirata Dwikora mengaku terkejut, karena salah satu tokoh Bali yang berkiprah di panggung nasional akhirnya terjerat kasus korupsi yakni pemerasan di kementeriannya yang nilainya cukup fantastis Rp9,9 Miliar lebih.
“Sebagai warga Bali kami kaget sebab selama ini beliau cukup sederhana, tidak terlihat mencolok kehidupannya sebagai seorang pejabat negara,” tutur Dwikora kepada wartawan.di Denpasar Kamis (4/9/2014).
Penetapan tersangka oleh KPK, sangat mengejutkan publik Bali. Selain itu, ada rasa kecewa yang besar lantaran, tokoh yang tergolong sederhana hidupnya itu, disangka melakukan korupsi bahkan pemerasan serta menyalahgunakan wewenangnya.
Wirata menambahkan, tentunya, KPK tidak gegabah menetapkan seorang menjadi tersangka, tanpa bukti buktti yang kuat.
Terlepas nantinya, proses hukum yang akan membuktikan apakah Jero bersalah atau tidak namun dengan apa yang disangkakan kepada Jero, mestinya sebagai tokoh Bali bisa menjaga amanah.
Pasalnya, masyarakat telah memberikan kepercayaan sebagai anggota DPR RI lewat Partai Demokrat dengan raihan suara cukup signifikan mencapai 100 ribu lebih..
Dalam catatan BCW, aset Jero tidak mencolok atau berlebihan, misalnya rumah tuanya di Kintamani Kabupaten Bangli, yang merupakan milik keluarg besar alumni ITB itu sangat sederhana dan tidak mengesankan kemewahan.
Meski demikian, kata Dwikora, publik juga tidak boleh terkecoh dengan kesederhanaan Jero dan tetap obyektif dalam memberikan penilaian tidak tertipu pada hal yang nampak.
Bukan tidak mungkin, selama dua tahun menjabat telah memperkaya keluarga atau orang lain.
“Kita lihat ajalah nanti KPK yang bisa membuktikannya,” tutup Wirata. (kto).