Kabarnusa.com -200 anak dari keluarga tidak mampu mendapat pembekalan bagaimana mereka bisa melindungi diri dari kemungkinan tindak kekerasan atau tindak kejahatan lainnya.
Kematian Angeline yang merupakan korban kekerasan menyadarkan banyak
pihak untuk memberikan pembekalan anak-anak sebagai mekanisme pertahanan
diri.
Anak-anak dari Desa Tojan Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar dan Sanur, Denpasar dikumpulkan dalam aula sederhana guna mengikuti workshop bertajuk “Self Safety Workshop, Sabtu
(27/6/2015).
Mereka mendapat pengetahuan dan ketrampilan tentang menjaga diri sendiri dari tindak
kekerasan atau kejahatan dari para relawan.
Mulai dari pengenalan tubuh diri sendiri mana yang tidak boleh dilihat disentuh di foto oleh siapapun.
“Kami berikan
pengenalan jenis jenis kekerasan seperti kekerasan emosional,
psikologis, spiritual, seksual hingga kekerasan fisik,” kata Agustin
Ramli pendiri Yayasan Ant Charity.
Diharapkan, dengan mengenali jenis kekerasan seperti kekerasan verbal
anak-anak tidak melakukan penghinaan atau beragai kekerasan
lainnya kepada orang lain karena semua itu ada dampak atau
konsekuensinya.
![]() |
Agustin Ramli pendiri Yayasan Ant Charity. |
Pada poin penting
yang diberikan pada anak-anak dalam acara yang didukung www.apotikpintar.com itu adalah, melindungi diri. Dimulai dari cara
berjalan hingga mencegah dan melawan orang yang akan melakukan tindak
kekerasan.
Kata dia, berkaca dari kasus
Angeline bahwa anak-anak sangat rentan dari tindak kekerasan orang-orang
di sekitarnya. Karenanya, mereka harus mengetahui bagaiama cara
melindungi diri,” tuturnya.
Mereka juga melakukan
doa bersama untuk kematian Angeline agar arwahnya diterima di sisi
Nya. Hal sama juga dilakukan dengan anak-anak yang dibina Ant Charity di
daerah lain seperti Jakarta dan Yogyakarta
“Cukup Angeline saja yang menjadi martir untuk menyelamatkan anak-anak lainnya dari tindak kekerasan dari orang-orang di sekitarnya,” kata Agustin yang seorang model dan presenter itu.
Salah seorang peserta Kade Guntur Putera (16) mengaku dengan mengikuti kegiatan ini, mendapat banyak pengetahua dan membangkitkan kesadaran betapa pentingnya memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari kemungkinan tindak kekerasan atau kejahatan.
“Saya sekarang lebih waspada terhadap tindak kekerasan yang bisa muncul dari orang-orang di sekitar kita,” tukas pelajar SMK di Denpasar itu. (rhm)