Kabarnusa.com – Teknologi informasi berkembang demikian pesat termasuk penggunaan internet. Sebagian besar masyarakat, tidak bisa melepaskan diri dari internet dalam beragam aktivitas kehidupan. Lantas, bagaimana bisa mengetahui penggunaan internet masuk kategori sehat, aman dan produktif?.
“Setiap orang bisa menggunakan internet dengan sehat ataupun tidak sehat,” jelas Kabid Infrastruktur Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Pusat, Zulfadly Syam belum lama ini di Kuta.
Penggunaan internet, tergantung pola seseorang mengenal internet, apakah paham dengan baik atau menggunakannnya dengan tujuan yang baik.
Karenanya, parameter sehat dan tidak sehat itu tergantung pemahaman seseorang dengan dunia internet.
“Jika seseorang itu mengetahui pola yang salah mengenal internet, maka seseorang akan menggunakan internet dengan tidak sehat, aman, dan produktif,” ujar Zulfadly di sela penjaringan Miss Internet 2015.
Kata Zulafdly, penggunaan internet yang tidak sehat, akan menimbulkan hal yang tidak baik di dalam dunia maya tersebut.
Dalam dunia virtual seperti internet, mengungkapkan ekspresi yang tidak benar di internet itu masuk dalam katagori yang tidak sehat.
“Memang susah kita lihat parameternya, tapi bisa kita rasakan. Dampak penggunaan internet yang tidak sehat akan menimbulkan kasus penipuan di internet,” sambungnya.
Zulfadly menegaskan, jika internet merupakan dunia baru, dan tahapan kehidupan virtual adalah dunia kedua bagi masyarakat.
Selain itu, penggunaan internet yang tidak sehat membuat etika seseorang hilang dan dengan mudahnya menghina dan membuat pernyataan tanpa batasan di sosial media.
Akibat penggunaan internet yang tidak sehat, disosial media kadang seseorang etikanya hilang dan dengan mudahnya menghina dan membuat pernyataan.
“Budaya dan norma di internet diperlukan agar kita sehat, aman, dan produktif menggunakan internet,” tegasnya.
Solusi agar seseorang menggunakan internet dengan sehat, aman, dan produktif, dengan melakukan edukasi atau pelatihan tentang internet.
Dicontohkan, jika banyak orang yang belum paham dengan menulis huruf besar semua, padahal dalam dunia internet hal itu pertanda marah.
Untuk mengenalkan dunia internet yang sehat, aman dan produktif, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Wilayah Bali dengan menggelar Miss Internet 2015 yang akan difungsikan dalam mensosialisasikan cara penggunaan internet yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dalam pandangan Ketua APJII Wilayah Bali, I Gede Yudhatama, Miss Internet ini nantinya juga akan mengenalkan ke masyarakat luas jika betapa pentingnya internet jika digunakan secara baik dan bermanfaat.
Untuk itu, ajang “Miss Internet dimaksudkan melakukan pengenalan dan sosialisasi pemanfaatan internet yang saat ini masih sangat kurang dirasakan masyarakat luas termasuk kalangan pemerintah.
Terbukti, masih saja ada di lingkungan pejabat di pemerintahan yang kurang memanfaatkan informasi online di internet.
Bahkan banyak pejabat pemerintahan yang tidak paham dalam memanfaatkan internet terkait informasi terkini yang berkembang di masyarakat,” tutupnya. (rhm)