Belasan Pelajar SMA Saraswati Karangasem Alami Kesurupan Massal

26 Oktober 2018, 21:30 WIB
kerauhan
Salah seorang siswi SMA Saraswati yang kesurupan ditenangkan guru dan orang tua

KARANGASEM – Beberapa orang siswi SMA Saraswati Selat Kabupaten Karangasem Bali mengalami kesurupan massal, Jumat (26/10/2018).

Sedikitnya, 14 siswa dan siswi, menjerit histeris kemudian lemas. Satu persatu digotong dibawa ke ruang guru. Kajadian seperti ini, sudah berulangkali di SMA yang berlokasi di Dusun Bambang Biaung, Duda, Selat.

Para guru sibuk menangani anak didik demikian juga tokoh spiritual Jro Mangku Werdi dipanggil untuk menangani masalah ini. Menurut Jro Mangku ada 14 anak siswa dan siswi yang mengalami kesrupan.

Hanya saja sebagian besar adalah siswi. Hanya kemarin ada juga satu siswa yang juga ikut kesurupan. “Sekolah ini juga telah menggelar guru piduka dan juga pecaruan manca sata,” katanya.

Hal ini dilakukan karena sempat terjadi beberapa kali kesurupan. Selain itu, pelinggih telah dibangun sesuai permintaan dan petunjuk orang pintar,

Diakui Jro Mangku, aura mistis di sekolah cukup kuat. Kesurupan kembali terjadi karena kondisi anak anak masih lemah. Pembersihan secara niskala yang dilakukan juga belum tuntas. Pecaruan besar seperti Ngersi Gana seperti sempat disarankan namun belum bisa dilakukan.

Dia juga melihat gedung sisi barat sekolah belum dipelaspas besar sesuai ketentuan dan hanya plaspas alit. Kata dia, bangunan sebesar itu, hanya melaspas alit tentunya ada yang kurang seimbang.

Pihak sekolah juga disarankan membuat pagar namun belum juga dilakukan. Pagar dimaksud tidak harus permanan. Pagar dengan menggunakan pohon atau turun saja sudah bagus.

Salah seorang wali murid I Wayan Sulandra asal Banjar Alas Tunggal sudah menanyakan ini kepada orang pintar dikatakan tidak ada gangguan. Hanya di sekolah saja yang ada aura negatif.

Guru BP I Wayan Tana mengakui sekolahnya sudah melakukan beberapa langkah sesuai petunjuk Jro Mangku. Dari petunjuk Jro Mangku, sekolah tersebut ada penghuni jin atau wong samar anak laki laki.

Sementara itu Kepala sekolah I Nengah Mertayasa bingung atas dengan kejadian ini. “Semua sudah kami laksanakan masih juga seperti ini, saya belum tahu apa penyebabnya,” imbuhnya. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini