Joko Widodo (kabarnusa) |
Kabarnusa.com, Jakarta – Dari semua hasil survei nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masih teratas belum ada capres yang bisa mengungguli elektabilitas mantan Wali Kota Solo itu.
Sejak Agustus 2013, Cyrus Network telah menggelar empat kali survei tentang elektabilitas calon presiden, selalu menempatkan Jokowi teratas.
“Apapun simulasi dan skenario yang digunakan dalam survei, Jokowi tak menemui kompetitor yang sebanding,” Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat kepada wartawan di Jakarta, Minggu (15/12/2013).
Karena itu, diprediksi Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 akan berlangsung hambar, karena hingga kini elektabilitas Jokowi jauh meninggalkan tokoh-tokoh lainnya.
Batupahat mengatakan, dominasi suara Jokowi itu akan mengakibatkan Pilpres 2014 miskin kompetisi.
“Tidak ada kompetisi, karena Jokowi jauh di atas tokoh-tokoh yang lain. Ketiadaan kompetisi ini memiliki efek negatif pada demokrasi,” katanya mengingatkan.
Situasi seperti ini, jangan sampai berlangsung lama karena tanpa kompetisi, demokrasi tidak akan mampu menciptakan perubahan ke arah lebih baik.
Hanya lewat kompetisi, para calon pemimpin diuji kompetensi dan kualifikasinya.
“Saya berharap ada tokoh baru yang dimunculkan untuk menjadi lawan kuat Jokowi. Namun, pesaing Jokowi haruslah orang yang baru di kancah politik,” terangnya.
Dari beberapa nama yang muncul saat ini, tidak bisa menghadang laju Jokowi sebagai kandidat capres terkuat dalam dalam Pilpres 2014.
“Tidak akan ada kompetisi kalau tidak melakukan perubahan. Kompetitor bisa dicari selama kita mau mengeliminasi nama-nama lama yang ada sekarang,” tutupnya. (des)