Yogyakarta – Masjid Jogokariyan menyambut hangat kedatangan anak-anak Gaza Palestina dengan mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina serta nyanyian lagu lagu Atuna Tufuli.
Tamu istimewa dari Gaza Pales
bersama nak-anak Gaza Palestina pada Kamis 11 September 2024 datang ke wilayah Yogyakarta tepatnya di Masjid Jogokariyan.
Kedatangan anak-anak bersama perwakilan dari King Hussein Cancer Center (KHCC) dan Islamic Charity for Society (ICCS).
Anak-anak Masjid Jogokariyan menyambut hangat kedatangan anak-anak Gaza Palestina dengan mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina serta menanyikan lagu lagu Atuna Tufuli.
Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir mengatakan, kunjungan ini merupakan kunjungan balasan setelah 2 bulan lalu relawan kemanusiaan Masjid Jogokariyan mengirim bantuan ke Palestina kemudian diminta singgah di rumah sakit kanker yang dikelola oleh keluarga kerajaan Yordania
“Ini adalah kunjungan balasan dari mereka. Yang datang hari ini merupakan perwakilan keluarga pengungsi Palestina yang tinggal di perbatasan, aktivis kemanusiaan palestina dan anak anak korban perang Gaza,” kata Jazir kepada wartawan disela-sela acara, Kamis 12 September 2024.
Lagu anak anak Palestina yang dinyanyikan mereka sebagai dukungan moral bahwa para anak-anak Gaza ini tak sendiri.
Apa yang dilakukan masjid Jogokariyan ini sebagai wujud masjid sebagai simbol Ketuhanan Yang Maha Esa dan emanusiaan yang adil dan beradab.
Tugas dari negara sudah jelas ada di alinea satu bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa maka sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan.
Apalagi negara Indonesia didirikan oleh pendiri bangsa dengan semangat membebaskan penjajahan di atas dunia. Maka dari itu, misi kemanusiaan ada dalam pendirian Indonesia.
“Jadi negara ini kan didirikan pemimpin negara yang tentu untuk membebaskan dari penjajahan. Jadi ada misi kemanusiaan dalam mendirikan negara,” tegasnya.
Dirinya meminta kepada masyarakat terutama generasi penerus untuk selalu melanjutkan semangat misa kemanusiaan negara serta menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Seperti anak-anak yang menyambut sambil bawa bendera tadi, ini untuk mengajarkan bahwa nilai Bangsa Indonesia mengandung kemanusiaan jadi tidak bisa dipisahkan antara kebangsaan dan kemanusiaan.
“Kalau kata Bung Karno kan Internasionalisme persaudaraan,” pungkasnya.
Saat anak-anak Jogokariyan menyanyikan lagu khas Palestina, anak-anak Palestina turut serta menyanyi bersama bahkan menyalami anak-anak Jogokariyan tersebut.***