![]() |
Gubernur Bali Made Mangku Pastika (dok.kabarnusa) |
Kabarnusa.com –
Gubernur Bali Made Mangku Pastika berpandangan bentrok antar ormas yang
kerap terjadi salah satunya dipicu masalah ekonomi yakni tidak
tersedianya lapangan pekerjaan yang layak.
Kasus terakhir
tewasnya seorang tokoh ormas dalam bentrokan di Kecamatan Sukawati
Kabupaten Gianyar menedapat perhatian serius Gubernur Pastika.
Dalam
Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Margarana
Niti Mandala Denpasar, Minggu 5 Juni 2016, Pastika memberikan analisas
atas peristiwa berdarah itu.
Menurutnya membubarkan ormas sesuai
dengan tuntutan sebagian masyarakat bisa saja dilakukan, meskipun
sesuai disampaikan UU harus dilakukan melalui proses di Mahkamah Agung
(MA).
Meski demikian, ia yakin permasalahan dipastikan tidak selesai sampai di sana.
“Mereka dibubarkan besok tinggal bikin nama baru lagi, bikin onar lagi ya masalah ngga selesai-selesai,” tegasnya dalam lamam birohumas.baliprov.go.id. Menurutnya, akar permasalahan selama ini harus dicari.
Pastika
berasumsi, salah satu penyebabnya adalah tidak semua warga Bali
memiliki pekerjaan yang laya. Kondisi itu tentunya itu sudah menjadi
tugas pemerintah dalam menyediakan.
“Kita harus berkaca dari
kasus di Lampung, keaadaan ekonomi para pendatang lebih baik dari warga
lokal karena semangat mereka lebih tinggi.
Sementara warga lokal hanya jadi tukang parkir, satpam dan pekerjaan kasar yang lain.
“Saya
tidak ingin di Bali juga sama, maka saya ingin agar warga Bali bisa
mendapatkan pekerjaan layak sehingga perhatian bisa teralihkan,”
tukasnya.
Selain masalah pekerjaan layak, dia mengajak warga Bali
untuk mulat sarira, apalagi masyarakat Bali terkenal dengan kesopanan
dan hidup menyame brayanya.
Selain itu Desa Pekraman disarankan untuk turut andil dalam memberikan efek jera.
“Bisa saja dilarang ikut desa pakraman atau kasepekang, warga Bali kan masih sangat tunduk dengan awig-awig,” imbuhnya.
Dirinya telah berkoordinasi dengan Polda Bali dan Polres Gianyar untuk mengusut hingga tuntas.
Pihaknya
mengajak masyarakat Bali untuk tetap tenang karena dikhawatirkan ada
pihak ketiga yang ingin mengadu domba lagi mengingat pelaku penusukan
yang konon kelompok bercadar itu namun hingga kini belum jelas
pelakunya. (kto)