Mangupura – Mengusung konsep bisnis yang unik Cafe Opa Gaul turut meramaikan bisnis kuliner dan menjadi pilihan destinasi kuliner bagi wisatawan maupun masyarakat lainnya di kawasan Pantai Berawa dan Canggu di Kabupaten
Badung.
Saat pandemi Covid-19, tidak menyurutkan langkah owner Cafe Opa Gaul berlokasi di Jalan Pantai Berawa Desa Tibubeneng Kecamatan Kuta Utara, untuk menancapkan bisnis kuliner.
Ya, dengan konsep cukup unik, menjadikan wisata kuliner yang satu ini, cukup mencuri perhatian para pemburu makanan dan minuman yang tengah berlibur di Pulau Seribu Pura.
Begitu masuk ke areal cafe, pengunjung sudah disuguhi ornamen, hiasan, dan peralatan cafe yang jarang ditemukan di tempat lain. Sebut saja, tempat duduk saat santap makan di sebuah mobil BMW warna biru yang sudah dirombak sedemikin rupa sehingga menghadirkan sensasi tersendiri.
Juga, deretan kursi-kursi yang tidak biasa layaknya di restoran yakni terbuat dari ban-ban mobil dibalut tali tampar warna kuning yang ditata cukup apik, cukup membuat nyaman pengunjung.
Suasana santai dan akrab benar-benar dihadirkan oleh cafe ini, berikut cat serba kuning yang mengelilingi areal bangunan sehingga menghadirkan keunikan tersendiri.
Saat akan masuk akan ke ruang makan di bagian dalam bangunan terpampang jelas tagline yang menggelitik bisa membuat tamu tersenyum yakni” Gua Bukan Tua Cuman Duluan Lahir”
“Konsep kafe kita ini unik dulu, kafe kan banyak di mana-mana, makanya kita buat yang unik dulu,”ucap owner, yang akrab disapa Opa Gaul saat launching, Sabtu (19/12/2020).
Keunikan itu bisa dilihat dari kursi dari ban bekas, motor bekas dibikin, barang-barang bekas lainnya dibikin menjadi meja dan kursi. Bahkan bodi mobil BMW dipotong menjadi tempat duduk dan meja makan yang unik dan nyaman bagi tamu yang tengah menikmati kuliner.
Keunikan kedua lanjut Opa Gaul, di Bali restoran atau kafe yang menyajikan kuliner asing cukup banyak namun makanan khas dari Medan Sumatra Utara seperti Soto Medan, jarang ditemukan sehingga di kafe miliknya tersedia menu tersebut.
“Soto Medan ini, bumbu-bumbunya kita ambil dari Medan, jadi ciri khas Medan, semoga semua bisa cocok, ” ucap pria berusia 65 tahun ini.
Diakuinya, meski saat pandemi banyak usaha restoran atau kafe tutup, namun dirinya memberanikan diri membuka kafe karena ada keunikan tersendiri. Tentunya, salah satu misi kafe ini untuk membantu masyarakat yang terkena PHK
atau pengangguran bisa bekerja di kafe tempatnya.
“Ya semoga bisa membantu sedikit-sedikitlah, mudah-mudahan Januari depan penerbangan Internasional sudah bisa buka, yang penting kita harus mematuhi protokol kesehatan,” imbuhnya. (rhm)