![]() |
Ketua Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Tengah Bagus Soedihartono /Kabarnusa |
Semarang – Setelah memperhatikan saran dan masukan dari beberapa ulama
di Jawa Tengah dan juga adanya penolakan dari ormas rencana aksi demo meminta
pembebasan HRS dan pengusutan tewasnya 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) di
denpan Mapolda Jateng pada Senin (21/12/2020) akhirnya dibatalkan.
Ketua Patriot Garuda Nusantara (PGN), Bagus Soedihartono menyampaikan,
pihaknya sudah mengirim secara resmi, surat penolakan terhadap aksi unjuk rasa
yang akan digelar di depan Mapolda Jateng.
Menurut Bagus, hal itu tidak sesuai maklumat Kapolri yang melarang kerumunan
masyarakat di tengah situasi pendemi saat ini dan ormas-ormas yang berpotensi
merusak persatuan dan kesatuan.
“Di tengah pandemi seperti ini, seharusnya menghindari kerumuman, sesuai
maklumat yang dikeluarkan Kapolri. Dan menurut kami, demo seperti itu sangat
membahayakan,” tutur Bagus dihubungi melalui sambungan telefone, Minggu
(20/12/2020).
Yang jelas, semua warga negara harus patuh terhadap hukum yang berlaku di
Indonesia. “Kami dari PGN Jateng mendukung penuh, langkah tegas Polri dalam
menertibkan ormas-ormas yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan
bangsa,” tegasnya lagi.
Pembatalan aksi unjuk rasa yang rencananya akan digelar di Polda Jawa Tengah,
tersebut, diungkapkan Korlap Aksi 2112 Djayendra Dewa, melalui unggahan video,
Minggu (20/12/2020).
Djayendra Dewa mengungkapkan, pembatalan aksi tersebut atas masukan-masukan
dari para ulama di Jawa Tengah.
“Pada saudaraku kaum muslimin se-Jawa Tengah, saya selaku Korlap Aksi 2112
menyampaikan bahwa, berdasarkan masukan dari para ulama di Jawa Tengah dan
agar kondisi berjalan kondusif, maka agenda aksi kita ganti dengan audiensi,”
ungkapnya.
Meski agenda aksi tersebut dibatalkan namun Djayendra Dewa mengatakan,
berdasarkan kesepakatan dengan Polda Jawa Tengah aksi tersebut akan diganti
menjadi audiensi di Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah.
“Demi kebaikan kita semuanya maka kami menyambut positif masukan-masukan
tersebut agar semua berjalan kondusif maka agenda aksi yang akan di gelar
tanggal 2112 akan diganti dengan audiensi di gedung DPRD Provinsi Jawa
Tengah,” paparnya.
Dalam audiensi tersebut, direncanakan mengundang perwakilan dari panitia aksi
2112 sebanyak 5 personil. “Saya harapkan, semua bisa memahami dengan
pertimbangan ini, Insya Allah perjuangan kita akan berlanjut dan tetap
Istiqomah,” tutupnya. (anp)