BI Bali Dorong Lahirnya Driver Ekonomi Growth, Tingkatkan Pertumbuhan yang Berkelanjutan

Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengatakan ke depan dalam menciptakan perekonomian yang berkelanjutan diperlukan driver menciptakan ekonomi growth baru bagi Bali,"

13 September 2024, 05:50 WIB

Klungkung – Bank Indonesia Provinsi Bali terus mendorong lahirnya driver ekonomi growth untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Erwin Soeriadimadja menyatakan hal itu saat acara Ngeraos Sareng Media dan Cappaciry Building di Nusa Lembongan Klungkung Bali Kamis 12 September 2024.

Dihadapan puluhan wartawan yang bertugas di Lingkungan BI Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan tiga poin penting perekonomian Bali terkait pertanian, pariwisata dan digitalisasi.

Compress 20240913 064557 7610
Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar Ngeraos Sareng Media dan Cappaciry Building di Nusa Lembongan Klungkung Bali Kamis 12 September 2024/dok.kabarnnusa

Mengawali sambutannya, Erwin Soeriadimadja menuturkan perekonomian Bali yang terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi Bali di atas nasional sebesar 5,3 persen.

‘Ini luar biasa di atas pertumbuhan nasional dan masuk dalam 7 besar provinsi dalam pertumbuhan ekonominya,” ungkap Erwin Soeriadimadja dalam acara yang dihadiri Deputi Direktur /Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Diah Utari dan Advisor Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda H Panjaitan.

“Menurut kami ke depan dalam menciptakan perekonomian yang berkelanjutan diperlukan driver menciptakan ekonomi growth baru bagi Bali,” tuturnya.

Untuk itu hemat Erwin Soeriadimadja perlu mendorong sektor pertanian baik dari pertaniannya, holtikultura dan juga perikanan.

Pertama kata Erwin Soeriadimadja dibBali potensi sektor pertanian cukup besar seperti rumput laut di Nusa Lembongan , Nusa Penida di Kahupaten Klungkung.

Sektor budidaya rumput laut, bisa menopang perekonomian masyarakat setempat dan menopang sektor pariwisata .

“Saya kira ini potensi besar Bali yang perlu digarap, perlu menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.

Termasuk juga di Nusa Lembongan ini, rumput laut sebagai komoditas andalan yang bisa dikembangkan dan bisa mendorong pariwisata.

Pihaknya terus mendorong sektor pertanian bisa menjadi daya ungkit perekonomian Bali.

Selain itu, berbagai upaya pada sektor kepariwisataan Bali terus ditingkatkan agar terus tumbuh menuju pariwisata yang berkualitas .

Diketahui, Pulau Bali sebagai tempat tujuan wisata dunia banyak dikunjungi wisatawan asing sehingga semakin menggairahkan sektor pariwisata

“Kondisi pariwisata Bali saat ini sudah hampir kembali ke masa sebelum Covid-19,” ujar Erwin Soeriadimadja.

Pihaknya terus mendorong penguatan pariwisata agar tumbuh lebih kuat lagi.

Mengingat Bali sebagai sumber ekonomi bersandar pariwisata juga didorong digitalisasi sehingga seluruh kabupaten dan kota dalam penggunaan QRIS

Bagaimana mainset digital ini tidak hanya dikembangkan atau berpusat di kota besar, tetapi juga menjangkau daerah-daerah seperti Nusa Penida Kabupaten Klungkung.

Disebutkan, kabupaten dan kota di Bali sudah ada berjalann elektronifikasi keuangan daerah agar lebih transparan dan akuntabel.

Simplennya, digitalisasi transaksi keuangan di Bali telah mencapai
Rp 1,1 Triliun

Saat ini, kata Erwin Soeriadimadja, tercatat 500 ribu lebih merchant yang telah memanfaatkan QRIS.

Kedepan akselarasi QRIS terus ditingkatkan karena saat ini, masih terkonsentrasi di kota sehingga perlu diperluas agar akselerasi bisa menjangkau ke darah seperti di Klungkung Jembrana dan Buleleng. ***

Berita Lainnya

Terkini