BI dan BRI Kembangkan Program Digitalisasi Kawasan Pariwisata di Bali

25 September 2020, 07:55 WIB

digitalisasi pembayaran kawasan pariwisata dan soft launching web pasar
se-Bali dalam rangka menyambut tatanan Bali Era Baru, di Kebun Raya
Bali, Kamis (24/9/2020)/ist.

Tabanan – Dalam mendukung pemulihan ekonomian nasional khususnya Bali
sekaligus mempermudah transaksi maka BRI dan BI bekerja sama menginisiasi dan
mengembangkan program digitalisasi kawasan pariwisata berbasis QRIS dan BRIS.

Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Denpasar Ida Bagus K Subagia mengatakan dalam
mendukung pemulihan ekonomian nasional khususnya Bali sekaligus mempermudah
transaksi, BRI dan BI bekerja sama menginisiasi dan mengembangkan program
digitalisasi kawasan pariwisata berbasis QRIS dan BRIS.

Saat ini, jumlah penyaluran QRIS BRI se-kantor wilayah BRI Denpasar sebanyak
2.402 dan untuk Provinsi Bali 1.790 merchant UMKM yang sudah berbasis QRIS.
Sedangkan untuk uang elektronik BRIZI penggunaannya sekantor wilayah Denpasar
sebanyak 862 ribu dan untuk Provinsi Bali mencapai 688 ribu pengguna.

“Jumlah penyaluran QRIS BRI se-kantor wilayah BRI Denpasar sebanyak 2.402 dan
untuk Provinsi Bali 1790 merchand UMKM yang sudah berbasis QRIS,” sebutnya
saat digitalisasi pembayaran kawasan pariwisata dan soft launching web pasar
se-Bali dalam rangka menyambut tatanan Bali Era Baru, di Kebun Raya Tabana,
Bali Kamis (24/9/2020).

Sedangkan uang elektronik BRIZI penggunaan BRIZI sekantor wilayah Denpasar
sebanyak 862 ribu dan untuk Provinsi Bali mencapai 688 ribu pengguna.

Untuk mendukung pemulihan perekonomian di masa pandemi Covid-19, BRI juga
menerbitkan desain khusus edisi kebun raya yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran di kawasan Kebun Raya Bali bagi pengunjung.

Selain mempermudah transaksi pembayaran untuk lebih cepat, mudah, murah dan
aman transaksi non-tunai dengan QRIS juga berfungsi untuk meminimalisir kontak
fisik antara penjual dan pembeli melalui uang kartal.

Dengan adanya metode pembayaran berbasis digital dapat menjadi salah satu
upaya pembayaran non-tunai yang cepat, mudah, murah dan aman di era adaptasi
kebiasaan baru.

Kawasan ini dipilih menjadi tempat digitalisasi pembayaran kawasan wisata dan
soft launching web.pasar karena menjadi salah satu destinasi kunjungan
pariwisata favorit.

Rata-rata kunjungan sebelum pandemi sebanyak 1.000 sampai 3.000 wisatawan per
harinya yang memiliki lokasi strategis dengan banyaknya usaha UMKM yang
bergerak dengan hasil bumi dan pertanian.

Untuk Pasar Mertasari di kawasan Kebun Raya Bali ini, BRI sudah membranding
sebanyak 147 pedagang pasar dengan menggunakan QRIS BRI.

Sebagai dukungan BRI terhadap UMKM agar tetap bisa bertahan di tengah pandemi
ini, maka BRI menciptakan inovasi baru yang disiapkan bagi pelaku usaha mikro,
super mikro dan BPUM (Banpres Usaha Mikro) ditujukan untuk membantu dan
menjadi solusi dan alternatif agar tetap berjualan dan tetap berinteraksi
dengan pembeli tanpa harus bertatap muka.

“Dukungan digitalisasi transaksi di pasar-pasar ini ditujukan agar para
pedagang terbantu memasarkan barang dagangannya kepada pembeli secara virtual
dengan jenis sembako, daging dan lain-lain,” sambungnya.

Web pasar.id adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
akan diarahkan ke pasar terdekat dengan lokasi tempat tinggal di pembeli dan
pembayaran juga dapat dilakukan dengan cara nontunai yakni transfer rekening
ataupun QRIS.

Saat ini sudah terdapat 309 web pasar BRI se-Kanwil Denpasar yang meliputi
Bali Nusra dengan jumlah pedagang yang sudah terdaftar sebanyak 2.398
pedagang. Sedangkan untuk wilayah di Provinsi Bali terdapat sebanyak 141 web
pasar dengan jumlah pedagang 1.250 orang.

Transaksi non-tunai juga merupakan model transaksi non-tunai yang sangat bagus
dan berkualitas, sehingga di masa Covid-19 model pembayaran seperti ini adalah
pilihan tepat bagi kita yang sadar akan bahaya virus dan ingin memutus mata
rantai Covid-19 yang sudah memasuki bulan ke tujuh ini. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini