Bank Indonesia menggelar “Digi Youthpreneurship Festival”/Dok. BI Bali |
Denpasar – Banyak kegiatan usaha di Bali telah telah memanfaatkan QRIS
terbukti sampai media bulan Juni 2021 tercatat 343.080 merchant yang
bertransaksi dengan sistem pembayaran berbasis digital.
Oleh karena itu, Bank Indonesia bekerjasama dengan LLDIKTI Wilayah VIII
menyelenggarakan rangkaian “Digi Youthpreneurship Festival” kepada 1.500
mahasiswa(i) dengan tujuan agar mahasiswa sebagai motor penggerak perubahan
mampu melihat peluang dan potensi diri untuk membangun impiannya di era
digital.
Rangkaian kegiatan diawali webinar series pembekalan selama 2 (dua) hari, dan
dilanjutkan dengan perlombaan Digitalpreneurship antar kelompok mahasiswa.
Tahapan pembekalan diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa untuk membuat
bisnis digital yang berdampak pada perluasan pembayaran berbasis digital.
Proses transformasi digital ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan
optimisme dalam membantu ekonomi tetap berputar serta mempercepat transformasi
ekonomi dan keuangan digital Indonesia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho sepakat
pembatasan mobilitas manusia di tengah pandemi Covid-19 telah mendorong
pergeseran perilaku menjadi serba digital, dengan peralihan kegiatan yang
dulunya mayoritas offline menjadi online.
Pada saat ini seluruh generasi terutama generasi milenial telah menjadi
semakin akrab dengan digitalisasi.
Sebut saja berbagai e-commerce lokal hingga mancanegara, aplikasi sosial
media, aplikasi jasa pembayaran, aplikasi ticketing, aplikasi hiburan,
aplikasi logistik, investasi, hingga aplikasi virtual meeting seperti webinar
yang sedang kita lakukan sudah sangat melekat di kehidupan sehari-hari kita
semua.
Bahkan, saat ini mulai banyak start-up digital yang dipelopori mahasiswa dan
diterima oleh kalangan luas seperti TaniHub di Bali hingga Ruang Guru di level
nasional.
Salah satu kebijakan Bank Indonesia yang mendukung akselerasi transformasi
digital adalah sistem pembayaran berbasis QRIS yang sangat mendukung kemudahan
transaksi di berbagai sektor baik secara offline maupun online.
Di wilayah Balinusra, kata Trisno, QRIS semakin digunakan masyarakat dalam
berbisnis dan bertransaksi. Per 18 Juni 2021 terdapat 343.080 merchant / usaha
di Balinusra yang telah memanfaatkan QRIS.
“Harapannya melalui kegiatan ini, semakin banyak usaha di Balinusra terutama
yang diinisiasi oleh kalangan muda telah memanfaatkan QRIS dalam usahanya,”
Trisno menambahkan, Rabu (30/6/2021).
Digitalisasi telah menjadi sebuah keharusan dan menjadi salah satu unsur
penting dalam mendukung pemulihan ekonomi terutama yang digerakkan kalangan
civitas akademika.
Oleh karena itu, agar mahasiswa dapat memperoleh pembekalan dan pandangan
secara komprehensif untuk merealisasikan ide dan mimpi membangun usaha
berbasis digital maka dalam penyelenggaraan Webinar pembekalan ini Bank
Indonesia mengundang beberapa narasumber yang kompeten dibidangnya, yaitu:
Gita Irawan Wirjawan, tokoh nasional yang expert di dunia usaha dan
digitalisasi yang akan membawakan topik “Menggali Minat, Mengasah Bakat,
Mengejar Prestasi di Era Digital”
Kemudian, Made Artana, Praktisi sekaligus Ketua STMIK Primakara Bali, yang
akan membawakan topik “Start-Up Go Digital”, Alamanda Shantika, tokoh milenial
berprestasi sekaligus President Director Binar Academy, yang akan menyampaikan
success story terkait “Passion jadi Peluang Usaha? Kenapa Tidak”
Selain itu, Dadang Hermawan, Rektor ITB STIKOM Bali, akan memaparkan
“Membangun Masa Depan Melalui Bisnis Digital, Jehian Sijabat, tokoh milenial
inovatif dan kreatif yang akan sharing “Perjalanan Membangun Usaha”.
“Kami sampaikan optimisme harus terus dijaga dan momentum transformasi digital
harus dimanfaatkan. Perubahan perilaku dengan memanfaatkan transformasi
digital menjadi kunci utama dalam percepatan pemulihan ekonomi,” tandas
Trisno. (rhm)