BI Harapkan Karangasem Jadi Percontohan Sistem Pembayaran Digital

29 Februari 2020, 23:30 WIB

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri (tengah) bersama Asisten
Gubernur BI, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Filianingsih
Hendarta, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho,
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan I Gusti Agung Rai
Wirajaya dan Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Pungky
P Wibowo saat peluncuran QRIS di Samsara Living Museum, Karangasem.

Amlapura – Dengan pemberlakuan QRIS di Desa Wisata Jungutan Kabupaten
Karangasem diharapkan bisa menjadi contoh desa dan wilayah lainnya untuk
melakukan hal serupa seiring tren sistem pembayaran digital.

Asisten Gubernur BI, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran
Filianingsih Hendarta mengatakan, Karangasem diharapkan menjadi daerah
percontohan bagi trend sistem pembayaran digitalisasi.

“Sebab lambat laun mindset masyarakat akan diubah sejalan dengan perubahan
yang begitu cepat dalam bidang teknologi digital. Semua itu didukung pola
transaksi yang semuanya menuju ke arah penggunaan digital,” tutur Filianingsih
saat peluncuran Code Indonesian Standard (QRIS) di Samsara Living Museum, Desa
Jungutan, Bebandem, Karangasem, Sabtu (29/2/2020).

Terlebih, kata dia, secara demografi, 67 persen rakyat Indonesia adalah kaum
milenial yang memang era mereka adalah era digitalisasi.

Dalam kesempatan sama, Bupati Karangasem, IGA. Mas Sumatri mengatakan untuk
mengangkat potensi besar yang dimiliki Kabupaten Karangasem tidak hanya
dilakukan sendiri tetapi menggandeng berbagai pihak.

Guna mengangkat berbagai potensi yang dimiliki Karangasem tentu tidak bisa
dilakukan oleh pemerintah Karangasem sendiri, melainkan dengan menggandeng
berbagai pihak di luar.

“Salah satunya melalui acara peluncuran QRIS yang dilaksanakan di Desa Wisata
Jungutan yang difasilitasi oleh Owner Samsara Living Museum Ida Bagus Agung
Gunarthawa,”papar Mas Sumatri.

Disebutkan, potensi Karangasem yang merupakan juga daya pikat bagi kehadiran
wisatawan. Meskipun Gunung Agung masih status waspada, namun Gunung Agung
dipercaya/dianggap poros dunia.

Potensi lain, Pura Besakih merupakan pura terbesar di Pulau Bali sehingga daya
tarik wisata religi ada di Karangasem. Demikian juga, potensi buah-buahan
seperti salak, manggis, tuak yang akan memproduksi arak juga ada di
Karangasem.

“Nah potensi-potensi ini akan memberikan kemanfaatan bagi rakyat Karangasem
yang perlu mendapat perhatian dari pihak lain seperti CSR,” terangnya.

Kampanye QRIS di Kabupaten Karangasem

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menambahkan,
pihaknya akan terus men-QRIS-kan semua daerah di wilayah Provinsi Bali.

“Hari ini kita meluncurkan QRIS di Kabupaten Karangasem, tentu untuk
mempopulerkan penggunaan QRIS, kita akan terus melakukan peluncurannya di
daerah-daerah lainnya di Bali. Salah satunya kita akan melaksanakan acara
“QRIS Week” dalam waktu dekat ini,” tambahnya.

Turut memberikan sambutan, peluncuran QRIS, Anggota Komisi XI DPR RI dari
Fraksi PDI Perjuangan I Gusti Agung Rai Wirajaya yang sangat apresiasi Bank
Indonesia dengan diluncurkannya sistem pembayaran digitalisasi di Karangasem.

Selain sebagai bentuk mencintai produk nasional, banyak manfaat dengan
penggunaan QRIS dalam transaksi seperti omzet akan terus bertambah, juga
menghindari transaksi uang palsu dan masih banyak lagi manfaatnya.

“Sedangkan bagi pemerintah kabupaten, dengan adanya digitalisasi maka
penerimaan Asli Daerah akan meningkat pula melalui penggunaan QRIS,”
ungkapnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini