Denpasar – Kerja sama perdagangan komoditas pangan diharapkan mampu
berkontribusi pada upaya pengendalian inflasi yang tercermin dari program 4K
khususnya pada program keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan dan
kelancaran distribusi.
Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, S. Donny H.
Heatubun menyampaikan itu pada momen penandatanganan kesepakatan kerjasama
(MoU) perdagangan komoditas pangan antar Pemerintah Kabupaten Bangli dan
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di Balai Penyuluhan Pertanian-UMKM Agribisnis,
Kecamatan Genteng, Kabupaten. Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (6/6/2021).
Pemerintah Kabupaten Bangli diwakili Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar dan
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi diwakili oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk
Fiestiandani Azwar Anas.
Inisiasi penandatanganan MoU Kerjasama Antar Daerah ini merupakan tindak
lanjut salah satu rekomendasi dari High Level Meeting (HLM) TPID Kabupaten
Bangli 4 Maret 2021.
Kegiatan penandatanganan MoU kerjasama antar daerah Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi dan Pemerintah Kabupaten Bangli dirangkaikan dengan Hari Belanja di
Pasar dan UMKM serta Launching Inovasi Jagoan Banyuwangi.
Penandatangan juga disaksikan oleh Organisasi Perangkat Desa (OPD) Kabupaten
Banyuwangi, OPD Kabupaten Bangli, serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Bali dan Jember serta beberapa undangan lain yang hadir pada acara
tersebut.
Kerja sama yang dijalin tersebut mencakup kegiatan perdagangan antara lain
meliputi produk-produk pertanian dan peternakan.
“Kerja sama perdagangan ini diharapkan mampu berkontribusi pada upaya
pengendalian inflasi yang tercermin dari program 4K khususnya pada program
keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi,” tandas
Donny.
Kata Donny, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali akan membantu
fasilitasi kerjasama perdagangan antar daerah di Bali maupun dengan daerah di
Provinsi lain, guna menyalurkan komoditas pangan yang surplusdan memenuhi
komoditas yang defisit.
Selain itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terus berkomitmen
untuk mendorong kerjasama antar daerah pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota
se-Bali, guna menstabilkan harga-harga dan ketersediaan pasokan komoditas
khususnya komoditas pangan di wilayah Bali.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember, Hestu Wibowo, mengatakan kerja sama
antara dua daerah di bidang perdagangan komoditas pangan memiliki peran
krusial untuk menjaga stabilitas harga sehingga inflasi dapat terjaga dengan
baik.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, menegaskan kerja sama dua
daerah sangat penting karena terdapat kepastian bahwa komoditas pangan dari
daerah tersebut terserap pasar dengan harga yang wajar.
Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, mengatakan Bangli surplus telur dengan
produksi mencapai 35.000 ton/tahun, sedangkan kebutuhan konsumsinya hanya
15.000 ton/tahun, sehingga Bangli mengalami surplus telur sebanyak 20.000
ton/tahun.
Di samping telur, Bangli juga terkenal dengan produksi bawang dan sayuran yang
bisa dijual ke pasar di Banyuwangi. Perdagangan bahan makanan ini diharapkan
dapat menstabilkan harga.
Apabila terjadi penurunan harga yang signifikan akibat stok yang berlimpah,
maka dapat berdampak negatif terhadap upaya meningkatkan produksi.
Dikhawatirkan hal ini dapat mengganggu program ketahanan pangan jika petani
maupun peternak enggan meningkatkan produksi pertanian maupun peternakan
mereka karena penurunan harga tersebut. (rhm)