Denpasar – Bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia, Bank Indonesia (BI) bersama Konsulat Jenderal Jepang di Bali resmi meluncurkan layanan QRIS antarnegara Indonesia–Jepang.
Peluncuran ini diharapkan dapat mempermudah transaksi pembayaran bagi para wisatawan dan pelaku usaha dari kedua negara.
Wakil Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar, Nakano Eriko, langsung mencoba layanan ini dalam sebuah demonstrasi bersama Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, dan Direktur Bisnis Bank BPD Bali, I Nyoman Sumanaya, di Bali.
Erwin Soeriadimadja menyampaikan, dengan adanya QRIS antarnegara ini, warga negara Indonesia (WNI) di Jepang dapat melakukan pembayaran di gerai-gerai berlogo JPQR hanya dengan memindai kode QR dari aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS.
“Wisatawan Indonesia tidak perlu lagi menukar uang tunai atau membawa banyak kartu. Belanja di Jepang kini jadi lebih praktis, cepat, mudah, aman, dan andal,” ujar Erwin.
Nakano Eriko menyambut baik implementasi QRIS lintas batas ini dan yakin bahwa layanan ini akan meningkatkan efisiensi transaksi non-tunai.
Dengan rata-rata kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang mencapai sekitar 500 ribu per tahun, ia optimis QRIS akan sangat membantu.
“Adanya QRIS antarnegara akan mempermudah kegiatan transaksi pembayaran secara non-tunai,” jelas Nakano.
Ia juga mengapresiasi kemajuan QRIS yang dinilainya lebih unggul dibandingkan dengan sistem pembayaran digital serupa di negara lain.
Sementara itu, Direktur Bisnis Bank BPD Bali, I Nyoman Sumanaya, mengapresiasi dukungan BI yang telah memperluas peran BPD Bali dalam ekosistem pembayaran digital.
“Saat ini Bank BPD Bali menjadi satu-satunya bank pembangunan daerah yang dapat memfasilitasi pembayaran melalui QRIS antarnegara,” kata I Nyoman Sumanaya.
Ia juga menegaskan komitmen BPD Bali untuk terus berkolaborasi dengan BI dalam pengembangan digitalisasi ke depannya.
Penggunaan QRIS di Bali sendiri terus mengalami peningkatan. Hingga Juni 2025, tercatat ada 996 ribu merchant dengan 1,1 juta pengguna.
Volume transaksi QRIS mencapai 64 juta kali dengan nilai nominal Rp9,9 triliun, melampaui total transaksi sepanjang tahun 2024 yang hanya Rp7,4 triliun.
Peluncuran ini juga menjadi puncak dari Pekan QRIS Nasional 2025 di Bali, yang sejalan dengan peluncuran serupa di Jakarta.
Setelah acara ini, berbagai kegiatan lain seperti Buleleng Festival dan Baligivation akan terus digalakkan untuk meningkatkan literasi dan adopsi digital di Bali, sejalan dengan visi “Bali sebagai Pulau Digital.” ***