BI Prediksi Penyerapan KUR di Bali Membaik

30 Maret 2016, 06:18 WIB

Kabarnusa.com – Bank Indonesia memprediksi penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bali akan mengalami pertumbuhan cukup baik hingga Agustus 2016 seiring pertumbuhan ekonomi. 

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali Dewi Setyowati mengatakan, melihat potensi di berbagai sektor utamanya usaha dan jasa yang mengalami pertumbuhan, hal itu akan berdampak pada penyerapan KUR dari perbankan.

“Kami optimis KUR di Bali ke depan membaik pada bulan Agustus termasuk untuk sektor pertanian,” kata Dewi dalam sambutan “Workshop Sistem Informasi Program (SIKP) dalam rangka mendukung Program KUR” di Kantor BI Bali, Denpasar Selasa 29 Maret 2016.

Disebutkan, sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung dalam perekonomian di Indonesia.

UMKM memiliki kontribusi dalam penyerapan tenagakerja sebesar 96,99%, PDB atas dasar harga berlaku 60,34%, dan total ekspor non-migas sebesar 15,68% . 

Hanya saja, kelompok usaha ini masih menghadapi berbagai kendala dalam mengembangkan usahanya.

“Permasalahan akses keuangan dinilai merupakan salah satu kendala utama dan kritikal yang dihadapi oleh UMKM,” ujar Dewi.

Atas kendala UMKM khususnya terkait keterbatasan agunan dan tingginya biaya bunga kredit bagi UMKM, pemerintah meluncurkan skema Kredit Usaha Rakyat.

Skema kredit ini,  didukung subsidi penjaminan dan bunga.

“Program KUR itu sejalan dengan program pengembangan UMKM Bank Indonesia,” tegasnya.

Dari sisi jumlah, UMKM mendominasi 99,99% dari total unit usaha di Tanah Air.

Kemudian juga, serapan tenaga kerja jasa industri dan sosial kemasyarakatan.

Didukung lahirnya 10 paket kebijakan pemerintah, akan membawa dampak pada penyaluran kredit usaha UMKM.

Melihat potensi penduduk, sumber daya manusia dan paket deregulasi pemerintah menjadikan potensi KUR ke depan, akan bergerak positif.

BI telah memprediksi pertumbuhan di Bali antara kisaran 6,09 persen 6,8 persen pada tahun ini.

Hal itu didorong pembangunan infrastruktur, alokasi dana desa yang mulai dirasakan masyarakat di bawah, penurunan suku bunga Bank hingga 9 persen dan kredit BI Rate antara 6,75 persen.

Demikian juga, terkendalinya laju inflasi menjadi 2,75 persen tahun lalu sehingga pengusaha bisa menetapkan cash flow dan seterusnya. Semua faktor itu, memberi iklim kondusif bagi penyaluran KUR di Bali. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini