BI Siapkan Lima Strategi Penguatan Ekosistem Digital untuk Mendukung Akselerasi Digitalisasi di Bali

Erwin Soeriadimadja menegaskan, Bank Indonesia bersama 9 kabupaten/kota di Bali melaksanakan komitmen bersama kawasan digital sebagai upaya penguatan ekosistem digital atau akselerasi digitalisasi daerah di Provinsi Bali.

22 Desember 2024, 10:56 WIB

Denpasar – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali telah menyiapkan lima strategi penguatan ekosistem digital untuk mendukung akselerasi digitalisasi di Provinsi Bali.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menyatakan strategi penguatan ekosistem digital itu, saat High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Bali pada 20 Desember 2024.

Ditambahkan Erwin Soeriadimadja, Bank Indonesia bersama 9 kabupaten/kota Provinsi Bali melaksanakan komitmen bersama kawasan digital sebagai upaya penguatan ekosistem digital atau akselerasi digitalisasi daerah di Provinsi Bali.

Pelaksanaan komitmen bersama tersebut diadakan pada High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Bali.

Lanjiut Erwin Soeriadimadja, strategi penguatan ekosistem digital mendukung akselerasi digitalisasi dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.

Pertama, peningkatan digital mindset dan inklusi keuangan masyarakat, kedua, disiplin roadmap digital, ketiga sosialisasi Peraturan Daerah terkait Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).

“Keempat pengembangan ekosistem digital secara menyeluruh dan kelima penguatan inovasi layanan dan produk terkait ETPD,” tandas Erwin Soeriadimadja.

Implementasi Kartu Kredit Indonesia (KKI) perlu dioptimalkan antara lain dengan mendorong perangkat daerah untuk menggunakan KKI dalam belanja rutin’.

Kegiatan mengangkat tema “Sinergi Menjaga Stabilitas Ekonomi Melalui Pengendalian Inflasi dan Percepatan Digitalisasi Keuangan Daerah Menuju Bali Hijau, Tangguh, dan Sejahtera Mendukung Indonesia Maju” ini merupakan wadah koordinasi antar instansi dan stakeholder daerah untuk berkoordinasi dalam percepatan digitalisasi di Provinsi Bali.

Kata Erwin Soeriadimadja, perekonomian Bali tetap tumbuh kuat dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2024 pada rentang 5,1-5,9% (yoy).

Bank Indonesia terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan moneter yang
pro-growth, disertai dengan upaya percepatan digitalisasi”, imbuhnya.

Penyelenggaraan HLM TP2DD dipimpin langsung Pj. Gubernur Bali yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPB) Provinsi Bali, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Direktur Utama PT BPD Bali, para Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Bali, serta perangkat daerah terkait yang tergabung dalam TP2DD. HLM TP2DD dilaksanakan dalam rangka membahas strategi percepatan digitalisasi daerah di Provinsi Bali.

Pj. Gubernur Bali yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menyampaikan bahwa digitalisasi daerah semakin penting dilakukan dengan mempercepat, memperluas, dan meningkatkan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah baik di sektor pendapatan maupun belanja.

Hal ini dapat mendukung akuntabilitas, transparansi, kemudahan, akses bagi berbagai kalangan dalam melakukan transaksi dengan pemerintah daerah.

Selain itu, percepatan, peningkatan, dan perluasan digitalisasi dapat dilakukan pula dengan memperkuat sumber daya manusia untuk dapat mengakomodir proses digitalisasi dan elektonifikasi di daerah.

Aspek sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan juga perlu diperkuat untuk inovasi yang m berkelanjutan, seperti melalui pelaksanaan HLM.

Disamping itu, perlu dilakukan strategi 3S (sustaining, synergizing, strategizing) dalam pengendalian inflasi dan digitalisasi yaitu sustaining program melalui penguatan regional event, synergizing program TPID dan TP2DD dalam mengakselerasi pencapaian di Provinsi Bali, dan strategizing pengembangan ekosistem digital dalam rangka mendorong pendapatan asli daerah (PAD).

Bank Indonesia juga terus mendorong penggunaan transaksi pembayaran non tunai di masyarakat yang juga didukung oleh sinergi TP2DD se-Provinsi Bali dalam memperluas digitalisasi di Provinsi Bali.

Berita Lainnya

Terkini