Yogyakarta – Demi bisa melanjutkan kuliah Zukri Saputra mahasiswa Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) asal Medan terpaksa harus berjualan makanan ketoprak.
Kisah Zukri Saputra bisa menjadi inspiratif bagi mahasiswa lainnya demi mengenyam pendidikan tinggi apapun dilakukan asal Halal seperti berjualan kuliner ketoprak.
Tentu saja, pilihan pria asal Medan, Sumatera Utara (Sumut) ini berbeda dari kebiasaan mahasiswa lainya.
Zukri Saputra rela meninggalkan kenyamanannya di tanah perantauan dengan menjalani usahanya yang ia dirikan dengan berjualan ketoprak di dekat Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Berjualan makana sembari menyandang status mahasiswa, dilakoni Zukri Saputra.
Dia mengaku, dalam menjalankan usaha sembari menyelesaikan pendidikannya di bangku kuliah bulanlah hal yang mudah. Jika bukan dengan kemandiriannya yang kuat, dua hal tersebut, tidak akan pernah bisa dia lakukan.
Apa yang dijalaninya itu untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikannya selama berada di Yogyakarta. Tidak ada pilihan lain, bertarung dengan segala kondisi, menjadi hal yang harus dia lalui.
“Saya usaha sambil berjualan ketoprak, ini sampai saya harus tertinggal mata kuliah dengan teman-teman yang lain ,” cerita zukri Saputra kepada wartawan, Senin 8 Juli 2024.
Diakuinya, keputusan yang diambil disebutnya bukan perkara dalam mencari penghasilan semata, namun membuatnya juga harus tahu bagaimana cara dalam membagi waktu usaha dan dunia kuliahnya.
Kondisi yang tidak mudah tersebut juga mendapat perhatian dari orang yang disebutnya spesial.
Dirinya didatangi secara langsung oleh Dosen pembimbing skripsinya, sekaligus ketua Program Studi jurusannya, Yosua.
“Ya, itu salah satu momen berharga yang saya alami, itu tak terduga,” terang Zukri Saputra.
Kedatangan Yosua disebut Zukri Saputra, sebagai bentuk dukungan dalam segi akademis serta dukungan emosional agar Pria itu tetap bersemangat.
“Awalnya saya tidak tahu siapa yang datang. Saya kira itu pelanggan biasa, tapi ternyata itu dosen saya,” ucap Zukri dengan penuh rasa hormat.
Dosen pembimbingnya, bukan hanya berhenti pada kunjungan, tetapi juga dalam bentuk nasihat yang membangun.
Pesan tegas dosen untuk tetap fokus pada tugas akademisnya sambil bijak mengelola ekonomi pribadi menjadi penuntun berharga bagi Zukri Saputra.
berharap cerita hidupnya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam menjalankan tugas dalam menggapai pendidikan yang lebih baik dan tetap mencari solusi atas masalah yang dihadapi dengan berbagai kondisi.***