Bijak Bermedsos: Ketua Flobamora Indonesia Serukan Stop Framing Negatif Pendatang

Pembina Flobamora Bali Ardy Ganggas mewakili komunitas menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Bali atas ulah oknum pemuda NTT

10 Desember 2025, 07:21 WIB

Denpasar – Insiden pengendara ugal-ugalan yang viral di media sosial pada Senin (8/12/2025) di Denpasar Selatan telah mencoreng nama baik komunitas pendatang di Pulau Dewata.

Merespons kejadian ini, Ketua Rumah Besar Flobamora Indonesia (RBFI) sekaligus Pembina Flobamora Bali, Yusdi Diaz, mengecam keras tindakan pelaku dan menyerukan langkah-langkah hukum tegas.

Pelaku, diidentifikasi sebagai YM asal NTT, menjadi sorotan publik setelah videonya beraksi jumping motor, berkendara dalam kondisi diduga mabuk, tanpa helm, dan tanpa Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNBK), serta disinyalir berusaha menabrak petugas lalu lintas. Pelaku kini telah diamankan oleh Polresta Denpasar.

“Tindakannya sangat memalukan dan merusak nama baik pendatang di Bali,” tegas Yusdi Diaz, Selasa (9/12/2025).

Yusdi juga mendukung penuh proses hukum yang berlaku, mendesak pihak kepolisian untuk memproses pelaku sesuai aturan.

“Kami minta diproses. Jika terpenuhi unsur pelanggarannya, silakan ditahan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yusdi menyarankan agar setelah proses hukum selesai, pelaku dipulangkan ke daerah asal untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Di samping desakan hukum, Yusdi Diaz menyampaikan imbauan kepada masyarakat dan pegiat media sosial di Bali.

Ia menekankan pentingnya tidak membangun narasi yang menggeneralisasi pendatang sebagai sumber masalah akibat ulah satu atau dua oknum.

“Kami imbau agar tidak melakukan framing menjurus rasis. Kualitas literasi kita dipertanyakan kalau mudah terprovokasi oleh informasi sepihak,” kata Yusdi, menyoroti urgensi memperkuat literasi digital.

Menurutnya, di era informasi yang bergerak cepat, risiko distorsi dan persepsi liar dapat menimpa siapa saja, termasuk kalangan terdidik.

Pembina Flobamora Bali lain, Ardy Ganggas, menyampaikan rasa syukur karena Polresta Denpasar bertindak cepat mengamankan pelaku. Ia juga mewakili komunitas menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Bali.

“Kami sempat mengarahkan anggota untuk mencari pelaku agar diberi pelajaran. Atas kejadian ini, kami memohon maaf kepada seluruh masyarakat,” ungkap Ardy.

Ardy menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan bagi seluruh warga NTT di Bali. Ia juga menolak anggapan warga pendatang selalu menjadi penyebab masalah.

“Kontribusi positif warga kami di Bali jarang disorot, tapi ketika ada satu dua oknum bermasalah, langsung digeneralisasi,” jelas Ardy.

Mantan Sekretaris BPBD Kota Denpasar ini menegaskan bahwa tindakan oknum tidak boleh dijadikan dasar untuk menilai seluruh komunitas pendatang. ***

Berita Lainnya

Terkini