Kabarnusa.com – Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali Ny Bintang Puspayoga mencetuskan dan terus mempopulerkan Tari Legong Tri sakti sebagai tarian kreasi.
Bintang mengharapkan, tariaan itu bisa meningkatkan pemahaman Agama Hindu terkait dengan Tri Sakti yang digambarkan sebagai Brahma, Wisnu dan Siwa.
Tentu ide tarian ini menjadi sebuah tantangan seorang pencipta tari Nyoman Suarsa untuk mewujudkan sebuah garapan seni tari menjadi sebuah seni pertunjukan yang mampu diminati masyarakat.
“Gagasan awalnya dicetuskan seorang istri Menteri Koperasi dan UMKM yakni Ny. Bintang Puspayoga yang juga selaku Ketua WHDI Propinsi Bali untuk menciptakan sebuah garapan tari yang diberi judul Tari Legong Tri Sakti,” ujar Nyoman Suarsa, akhir pekan ini.
Penggarapan Tarian Legong Tri Sakti, memakan waktu satu bulan penuh dengan tidak menghilangkan sedikitpun pakem-pakem Tarian Legong yang telah ada di Bali.
Pihaknya mensosialisasikan gerak tarian Legong Tri Sakti sehingga dapat dilanjutkan pada ajang perlombaan.
Legong Tri Sakti ini, ditarikan tiga orang penari yang mampu memberikan sebuah gambaran keberadaan Tri Sakti yakni Brahma, Wisnu dan Siwa dalam ajaran Agama Hindu.
Dari penggarapan tarian hingga kostum penari telah diciptakan sedemikian rupa. Dari kostum penari tidak terlepas dari pakem Tarian Legong serta diberikan sentuhan perbedaan warna pada bagian baju, gelungan, hingga kipas.
Jadi penampilan ketiga penari Legong Tri Sakti memiliki perbedaan warna pakaian mencolok yakni warna merah melambangkan Brahma, Putih melambangkan Siwa, dan warna hitam melambangkan Wisnu.
Disamping itu pada bagian aksesoris lamak kostum penari juga diberikan sentuhan kreasi dengan ornamen senjata yang disesuaikan dengan karakter masing-masing Legong Tri Sakti.
“Intinya dari penggarapan tarian hingga pakaian penari telah disesuaikan dengan tema Tarian Legong Tri Sakti yang menggambarkan Brahma, Wisnu dan Siwa,” ujar Suarsa.
Generasi muda maupun masyarakat yang menarikan tarian diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang ajaran Agama Hindu melalui pesan yang disampaikan dalam sebuah Tarian Legong Tri Sakti.
Tarian Legong Tri Sakti ini diharapkan dapat menambah satu kasanah budaya Bali melalui penciptaan seni tari, yang tentuya tidak terlepas dari komitmen Pemkot Denpasar menjadikan Denpasar sebagai Kota Budaya yang didukung dengan satu penciptaan garapan seni setiap tahunnya. (gek)