Adanya peningkatan kunjungan wisatawan domestik dirasakan salah satu penyedia jasa akomodasi pariwisata di Denpasar di bawah bendera C21. /Dok. Kabarnusa |
Denpasar – Seiring penuruan status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke level 2 membuat keyakinan dan optimsitis para pelaku usaha kuliner dan akomodasi pariwisata di Kota Denpasar yang mulai menunjukkan pergerakan positif.
Dalam sebuah kesempatan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, menyebut kunjungan wisatawan ke Bali didominasi kalangan domestik dan menjadi andalan untuk menggerakkan aktivitas pariwisata.
Adanya peningkatan kunjungan wisatawan domestik dirasakan salah satu penyedia jasa akomodasi pariwisata di Denpasar di bawah bendera C21.
Sejak beroperasi 5 Oktober lalu, C21 mulai menerima sewa kamar harian hingga bulanan.
Founder C21, Darwin Iskandar menjelaskan, konsep usahanya adalah mini hotel, berisi kamar-kamar, restoran dan tempat spa dengan harga jauh lebih murah.
Per kamar dibanderol mulai Rp 150 ribu dan treatment Balinese spa Rp 95 ribu per jamnya. Harga itu menurutnya relatif murah dengan layanan, kemudahan dan fasilitas yang dinikmati tamu.
Selama ini pemasaran C21 lebih banyak dilakukan di sosial media seperti lokapasar (marketplace). Sementara ini, pihaknya belum menerima tamu dari penyedia jasa perjalanan wisata.
“Umumnya tamu datang secara mandiri karena melihat promo di sosial media. Darwin mengaku optimis usahanya dapat berjalan dan bertahan di tengah pandemi, dengan menawarkan beragam fasilitas,” tuturnya.
Founder C21, Darwin Iskandar./Dok. Kabarnusa |
Pada kesempatan sama, pengelola C21, Sandika Zulkarnain Iskandar mengaku 12 kamar yang dikelolanya saat ini semua telah terisi.
Selain penginapan, gedung yang berlokasi di Jalan Sedap Malam No.164 Kesiman, Denpasar, juga menyediakan spa dan restoran.
Kata dia, peemesanan kamar sudah full, yang menyewa bulanan, dan ada juga yang tahunan. Kebanyakan yang menyewa tamu domestik karena dekat dengan Pantai Sanur.
“Wisdom yang datang sebagaian besar dari Jakarta. Mereka umumnya mengetahui C21 dari sosial media,” sambungnya.
Seiring meningkatnya kunjungan, Sandika menyebut penerapan prokes tetap jadi prioritas. Pihaknya telah menyediakan sarana prokes, seperti tempat cuci tangan, masker, dan memasang thermo gun di pintu masuk.
“Para pegawai juga diwajibkan disiplin mengenakan masker selama melayani tamu,” sambungnya.
Apartemen disewakan menyediakan fasilitas seperti di hotel, lengkap dengan restoran dan spa. Bersama sang ayah, Darwin Iskandar, Sandika memulai usahanya di tengah pandemi Covid-19.
Pihaknya optimis akan ada jalan, usahanya bidang kuliner dan akomodasi pariwisata bisa bertahan dan bahkan semakin berkembang.
Pandemi Covid-19 bukan menjadi penghalang untuk mulai membangun usaha. Apalagi kasus Covid-19 sudah menunjukkan tren penurunan dalam beberapa waktu belakangan. (rhm)