DENPASAR – Agar bisa tetap tumbuh dan diterima masyarakat para pelaku bisnis media harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital lintas platform.
Pakar digital yang juga CEO Big Evo & BigEvo Andy Santoso menyatakan hal itu dalam Workshop Digital Transformation yang digelar IM3 O0redoo di Denpasar, Kamis (12/10/2017).
Dicontohkan, bagaimana hewab dinasourus bisa punah, padahal tubuhnya sangat besar dan kulitnya setebal badak. Sebaliknya hewan cacing yang bisa terus berkembang hingga kini.
“Ini karena dinasaurus tidak bisa beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Ini juga terjadi dalam dunia bisnis termasuk media, kita lihat saja sejumlah perusahan raksasa sudah tumbang,” tuturnya.
Para pelaku bisnus media di luar luar negeri juga dalam negeri yang tidak ingin bernasib serupa dinasaurus, mulai adaptif dengan perkembangan digital lintas platform.
CNN misalnya, mengembangkan berbagi informasi berita basis digital dengan berbagai platform. Mereka mampu memberikan pengalaman terbaik bagi pembaca.
Bisnis media mesti mengembangkan diri dalam digitalisasi berbagai platform, mengingat saat ini pengguna smarphone di Indonesia sudah mencapai 340 juta pengguna, yang artinya melebihi jumlah penduduk sebesar 280 juta jiwa.
“Tiap orang sekarang bisa punya dua smartphone. Dan apapun aktivitas mereka termasuk mencari informasi dan berita tak bisa lepas dari smarphone. Mereka lebih baik ketinggalan dompet daripada smartphone,” sambungnya.
Perkembangan bisnis media konvensional semacam televisi, radio dan suratkabar mulai mengalami penurunan jumlah penggunanya dan pamasukan iklan.
Sekarang orang nonton televisi rata-rata cuma 2 jam per hari dan baca koran cuma pagi hari saja. Karena kalau sudah sore, beritanya sudah tidak update lagi. Tapi kalau smartphone tidak bisa lepas dari kehidupan mereka, mulai bangun tidur sampai tidur lagi.
“Lagi nonton televisipun mereka tetap pegang smartphone,” katanya menegaskan.
Meski demikian, dalam pengembangan media berbasis digital lintas platform mesti krearif dan inovatif. Ketika informasi yang diberikan melalui teks harus berlembar-lembar, tapi karena semua orang sekarang makin sibuk, maka dibutuhkan keringkasan dan disenangi pengguna.
Kemudian informasi dikemas melalui visual video dengan permainan grafis menarik yang hanya berdurasi 1 menit.
Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo Andreas Gregori mengatakan, guna memenuhi kebutuhan akses internet yang murah dan cepat juga wilayah jangkauan luas, pihaknya menawarkan program IM3 Ooredoo.
“Sebagai operator kami memberikan layanan kebebasan internetan lebih baik kepada pelanggan dengan bonus kuota internet hingga 20 GB di semua jaringan termasuk 4G,” demikian Andreas. (rhm)