![]() |
Kalaksa BPBD Bali Made Rentin(kiri) dan M. Taufik Gunawan Kepala BMKG Wilayah III Denpasar |
Denpasar – BMKG akan memberikan jawaban terhadap banyak pertanyaan masyarakat seputar ada dan tidaknya potensi tsunami terjadi di Pulau Bali. Rencananya, paparan BMKB dan BPBD Bali, akan disampaikan pada Senin 22 Juli 2019 mulai pukul 10.00 Wita.
Acara bertempat di Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Jalan Raya Tuban – Kabupaten Badung. Hiruk pikuknya pemberitaan Potensi Tsunami Pesisir Selatan Jawa, mengundang berbagai pertanyaan publik.
Lantas, bagaimana dengan Bali, apakah Bali juga berpotensi, lalu bagaimana kesiapan pemerintah daerah? Dan banyak lagi sederet pertanyaaan yang perlu direspon.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengungkapkan, memang Informasi Potensi Bencana (Tsunami) arahnya adalah untuk membenahi upaya mitigasi.
“Jadi, bukan direspons dengan ketakutan dan kecemasan yang berlebihan, tetapi menyikapi keresahan dan menjawab pertanyaan publik, maka BPBD bersama BMKG hadir untuk menjelaskan sesuai kajian keilmuan yang ada,” tutur Rentin.
Sementara M. Taufik Gunawan Kepala BMKG Wilayah III Denpasar mencontohkan saat gempa mengguncang Bali 16 Juli 2019 yang lalu semua stafnya berhamburan keluar.
Bahkan ada staf yang menarik tangannya untuk segera keluar, tapi tetap berjalan tenang dan terkesan santai.
“Saya ingin mencontohkan untuk tenang dan jangan panik, jika terjadi gempa,” jelas Taufik. Pihaknya akan mengupas dan menjelaskan lebih mendalam, apa dan bagaimana potensi gempa dan tsunami di Bali. (riz)