Sidoarjo – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto meninjau langsung lokasi robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Rabu (1/10).
Kunjungan ini merupakan perintah langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto, yang turut menyampaikan bela sungkawa mendalam bagi keluarga korban.
Setibanya di lokasi, Kepala BNPB bersama tim gabungan, termasuk Kepala Basarnas, melihat upaya pencarian dan pertolongan (SAR) yang tengah berlangsung untuk mengevakuasi puluhan santri yang diduga masih tertimbun reruntuhan bangunan empat lantai tersebut.
BNPB menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh operasi penanganan insiden yang dikategorikan sebagai kegagalan teknologi ini.
Strategi SAR saat ini memprioritaskan upaya penggalian manual untuk menyelamatkan santri yang diperkirakan masih hidup sebelum mengevakuasi korban meninggal dunia.
“Basarnas bertindak sebagai koordinator utama operasi SAR,” tandas Suharyanto dalam keterangan tertulisnya.
Dana Siap Pakai (DSP): Disediakan untuk mengoptimalkan operasi SAR, pemenuhan kebutuhan, dan perbaikan sarana/prasarana yang diperlukan.
Bantuan Logistik: Penyaluran kebutuhan dasar bagi keluarga korban dan petugas, termasuk paket sembako, tenda, matras, selimut, tikar, dan hygiene kit.
Rehabilitasi dan Rekonstruksi: BNPB memastikan akan mendampingi penanganan hingga fase rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan.
Dalam operasi ini, BNPB bersama Basarnas berupaya maksimal dengan dukungan dari BPBD, Damkar, TNI, Polri, dan berbagai unsur relawan lainnya.
Hingga Rabu (1/10) pukul 11.00 WIB, tim SAR gabungan telah mengevakuasi 100 orang, dengan rincian tiga orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka berat serta ringan yang dirawat di sejumlah rumah sakit.
Penanganan darurat di lapangan juga didukung dengan pengerahan ekskavator, mobil rescue, serta dapur umum untuk petugas dan korban. ***