Perkembangan terkini pada Senin malam (6/9), pukul 22.00 WIB, sebanyak 2 KK atau 7 warga dievakuasi dan telah mengungsi di tempat yang aman./Dok.Humas BPBD Prov Bogor |
Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menginformasikan prioritas penanganan darurat terfokus pada penyelamatan, pertolongan dan evakuasi warga terdampak.
Petugas gabungan memprioritaskan keselamatan warga saat melakukan upaya penanganan darurat banjir yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin petang (6/7), pukul 18.00 WIB. Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Perkembangan terkini pada Senin malam (6/9), pukul 22.00 WIB, sebanyak 2 KK atau 7 warga dievakuasi dan telah mengungsi di tempat yang aman.
Sedangkan 32 KK atau 37 warga lainnya serta 50 santri terdampak kejadian ini.
BPBD Kabupaten Bogor menyampaikan para santri sempat terisolir karena jembatan utama di Sungai Cidurian terbawa arus banjir.
Dalam penanganan darurat ini, BPBD setempat telah berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa terdampak, serta melakukan pendataan di lapangan.
Terdapat kerusakan rumah satu rumah warga mengalami rusak berat, empat jembatan penghubung antar kampung terputus.
Sementara itu, 11 unit rumah warga dan satu pondok pesantren terdampak.
Peristiwa ini dipicu oleh hujan deras yang cukup lama sehingga debit air Sungai Cidurian meluap.
Desa-desa yang terdampak yaitu Desa Kalong Sawah di Kecamatan Jasinga, Desa Malasari dan Nanggung di Kecamatan Nanggung, Desa Urug di Kecamatan Sukajaya serta Desa Sukamaju di Kecamatan Cigudeng.
Pemerintah daerah perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan mengingat informasi peringatan dini cuaca pada 7 hingga 8 September 2021, pukul 07.00 WIB,
Ada beberapa wilayah masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat. Potensi tersebut dapat memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.(Miftach Alifi)***