“Kami yakin pembudidaya tradisional bisa bangkit, karena kami akan melakukan pendekatan dan pendampingan. Ke depan kami akan selalu hadir untuk memberikan dukungan kepada pembudidaya dalam penyediaan induk unggul dan benih bermutu,” papar Wendy Tri Prabowo.
Sementara itu, Program terobosan yang diprakarsai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui KKP Accelerate 2022 meliputi pertama, penerapan kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan untuk keberlanjutan ekologi, peningkatan PNBP, dan kesejahteraan nelayan.
Kedua, pengembangan perikanan budidaya yang berorientasi ekspor, dengan komoditas unggulan antara lain udang, lobster, kepiting, dan rumput laut. Serta, ketiga, pembangunan kampung perikanan budidaya sesuai dengan kearifan lokal, untuk pengentasan kemiskinan sekaligus menjaga kepunahan komoditas yang bernilai ekonomis tinggi.
Investasi Kripto Miliki Potensi Besar Berkembang di Bali
Ketiga program terobosan tersebut perlu progres yang cepat, agar hasilnya bisa maksimal.
“Mengingat dari tiga program terobosan tersebut, terdapat dua program terobosan untuk mendukung pengembangan perikanan budidaya, dalam rangka mengawal akselerasi dua program terobosan tersebut yang akan diemban oleh para pejabat baru UOT DJPB yang dilantik Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu.
Keempat pejabat yang dilantik, Boyun Handoyo yang dilantik sebagai Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo. Sementara, Andi Artha Donny Oktopura yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin dirotasi menjadi Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, Jambi.
Gubernur Koster Harapkan Group Marriott Internasional Gunakan Produk Lokal Bali