BPJS Kesehatan Jemput Bola Hingga Pelosok, Seluruh Negeri Nikmati Akses JKN

Komitmen BPJS Kesehatan memastikan seluruh rakyat merasakan akses layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hingga ke pelosok negeri

14 Juli 2025, 20:10 WIB

Jakarta – Komitmen BPJS Kesehatan untuk memastikan seluruh rakyat Indonesia merasakan manisnya akses layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tak pernah padam. Bahkan hingga ke pelosok negeri dan wilayah perbatasan, Program JKN terus merajut asa, menghadirkan layanan kesehatan yang kian dekat dengan masyarakat.

Sepanjang tahun 2024, beragam inovasi digital, layanan langsung, hingga kerja sama strategis menjadi jembatan penghubung bagi jutaan peserta.

“Hingga akhir 2024, kepesertaan Program JKN telah melonjak drastis, mencapai 278,1 juta peserta atau 98,45% dari total penduduk!” seru Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, dengan bangga dalam acara Public Expose: Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2024, Senin (14/07).

angka fantastis ini ditopang oleh 35 provinsi dan 473 kabupaten/kota yang kini berpredikat Universal Health Coverage (UHC), bukti nyata bahwa BPJS Kesehatan tak main-main dalam memastikan setiap peserta mendapatkan layanan kesehatan yang layak.

Inovasi Tanpa Henti: Dari BPJS Keliling hingga RS Apung

BPJS Kesehatan benar-benar “jemput bola” untuk menyentuh setiap lapisan masyarakat. “Kami telah menggelar layanan BPJS Keliling di 37.858 titik lokasi, menghasilkan 940.158 transaksi layanan,” beber Ghufron. Tak hanya itu, kolaborasi dengan pemerintah daerah membuahkan hasil manis, yaitu Mal Pelayanan Publik di 227 titik yang melayani 379.921 transaksi hingga akhir 2024.

Layanan kesehatan pun kian mudah ditemukan. Sejak 2014 hingga 2024, jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bermitra dengan BPJS Kesehatan melesat 28%, dari 18.437 menjadi 23.682. Mitra rumah sakit pun tak kalah sigap, melonjak 88% dari 1.681 menjadi 3.162.

Bahkan untuk daerah-daerah terpencil yang minim fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan punya jurus jitu. “Kami menggandeng rumah sakit apung, mengirim tenaga kesehatan, hingga menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan khusus di wilayah seperti Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Maluku, dan Papua,” jelas Ghufron, menunjukkan komitmen nyata pemerataan akses.

Era Digital JKN: Akses Mudah dalam Genggaman

Revolusi digital juga menjadi garda terdepan BPJS Kesehatan. “Kami mengoptimalkan Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), Voice Interactive JKN (VIKA), hingga BPJS Kesehatan Care Center 165,” terang Ghufron. Tak cukup sampai di situ, tahun 2024 menjadi saksi lahirnya inovasi BPJS Kesehatan Online melalui video conference via Zoom, memudahkan peserta mengurus administrasi, informasi, atau pengaduan.

Kini, layanan telekonsultasi bisa diakses tanpa harus datang ke fasilitas kesehatan, dan telah dimanfaatkan oleh 17,2 juta peserta di 21.929 FKTP. Fitur i-Care JKN di Mobile JKN juga menjadi “dokter pribadi” yang mempermudah tenaga medis menelusuri riwayat kesehatan peserta. Antrean online yang terhubung dengan Mobile JKN kini menjadi penjamin kepastian layanan dan memangkas waktu tunggu, terbukti di lebih dari 22 ribu FKTP dan 3.132 rumah sakit.

Simplifikasi layanan pun menjadi prioritas, terutama bagi peserta penyakit kronis atau Program Rujuk Balik (PRB) yang kini bisa memperpanjang rujukan dan menebus resep obat dengan lebih mudah. Bahkan, jadwal operasi dan ketersediaan tempat tidur kini terpampang transparan, memberikan kepastian bagi pasien.

BPJS Kesehatan juga telah menetapkan enam poin Janji Layanan JKN di fasilitas kesehatan,” tegas Ghufron, menekankan komitmen mereka: cukup berobat dengan KTP/NIK, tanpa fotokopi, tanpa iur biaya, tanpa pembatasan hari rawat, ketersediaan obat, serta pelayanan yang ramah tanpa diskriminasi.

Tata Kelola Prima dan Kepercayaan Publik yang Meroket

Kualitas layanan BPJS Kesehatan tak hanya klaim semata. Audit keuangan Dana Jaminan Sosial (DJS) 2024 kembali memperoleh opini Wajar Tanpa Modifikasian untuk ke-11 kalinya berturut-turut! Ini adalah bukti nyata tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel. Kesehatan DJS tetap terjaga dengan aset bersih mencapai Rp49,52 triliun pada 2024, cukup untuk menutup pembayaran klaim setidaknya 3,40 bulan ke depan, dengan hasil investasi yang melampaui target.

Tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Program JKN terbukti dari total pemanfaatan layanan yang mencapai 673,9 juta kunjungan sepanjang 2024, atau rata-rata 1,8 juta pemanfaatan per hari! “Program JKN adalah wujud gotong royong bangsa, memastikan semua lapisan masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan yang adil, terjangkau, dan berkualitas,” pungkas Ghufron.

BPJS Kesehatan Menuju Fase Maturitas, Siap Layani Seluruh Negeri!

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Abdul Kadir, menegaskan bahwa capaian kinerja 2024 adalah titik krusial menuju fase maturitas Program JKN. Ia mengapresiasi opini WTM dalam laporan keuangan dan membaiknya kondisi Aset Bersih DJS Kesehatan. “Pengelolaan Program JKN diawasi ketat oleh banyak pihak, memastikan dana publik dikelola secara transparan,” ujar Kadir.

Program JKN, yang dimulai sejak 1 Januari 2014, telah menjelma menjadi program strategis nasional yang berdampak besar. “Berkat Program JKN, seluruh masyarakat Indonesia, baik di kota maupun pedalaman, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh layanan kesehatan yang adil,” tegas Kadir, menutup paparannya dengan optimis. ***

Berita Lainnya

Terkini