Jakarta – SNSU Badan Standardisasi Nasional BSN secara nasional terus mengembangkan metrologi untuk mendukung pemastian pangan yang aman .
Pengembangan Metrologi oleh SNSU BSN, khususnya pada Laboratorium SNSU Biologi dan SNSU Kimia.
Laboratorium SNSU Biologi dan SNSU Kimia tahun ini telah meluncurkan kegiatan penyelenggaran Uji Profisiensi (UP) untuk pengujian produk halal.
Hal ini dibutuhkan untuk mendukung keberterimaan produk halal yang akan diekspor berdasarkan kebutuhan dari BPJPH, Kementerian Agama.
“Laboratorium SNSU Kimia dan Biologi juga akan mengembangkan Certified Reference Material (CRM), yang menjadi kebutuhan laboratorium pengujian dalam menjamin hasil pengujiannya,” tandas Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) Badan Standardisasi Nasional (BSN), Y. Kristianto Widiwardono dalam Seminar “Metrologi dalam Mendukung Pangan yang Aman” di ICE BSD, Tangerang, pada Kamis 15 Juni 2023.
Ditegaskan, pemerintah harus bersinergi dalam menjamin keamanan pangan yang beredar di masyarakat.
Pihaknya menyatakan, BSN siap berkolaborasi dengan stakeholder untuk menguatkan metrologi nasional.
Oleh karenanya, selain pemaparan dari SNSU BSN, seminar ini juga dihadiri oleh narasumber dari Badan pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), serta narasumber dari Lembaga Metrologi Nasional Perancis.
Ketersediaan bahan pangan saat ini menjadi perhatian utama bagi setiap orang. Menyediakan akses untuk pangan yang aman dan terjangkau menjadi salah satu Tanzanian utama bagi pemerintah di seluruh dunia.
Hal ini juga menjadi tujuan para petani dan produsen pangan yang memperdagangkan produknya melalui distributor dan pengecer kepada konsumen di tingkat internasional, nasional dan lokal.
Untuk melakukan perdagangan secara internasional dan mengakses pasar produk bernilai tinggi, produsen harus dapat menunjukkan bahwa mereka telah memenuhi standar pangan.
“Dalam prosesnya, pemenuhan standar pangan membutuhkan pengukuran yang akurat,” ujarnya
Dalam seminar diselenggarakan untuk memperingati Hari Metrologi Dunia ini, Kristianto menegaskan metrologi memiliki peran penting dalam mendukung sistem pangan global, serta mendukung ketahanan pangan nasional dengan menjaga kuantitas dan kualitas komoditi pangan, seperti beras, jagung, kacang-kacangan, kopi dan sebagainya.
Dicontohkan, jumlah makanan yang dibeli dan dijual perlu diukur menurut massa dalam hal ini volumenya.
“Pengukuran ini dimulai dari pengukuran volume berskala besar pada biji-bijian dan gandum yang diperdagangkan secara internasional, hingga pengukuran penimbangan online yang cepat untuk memastikan barang yang sudah dikemas sebelumnya diberi label dengan benar,” terangnya.
Selain itu, penyimpanan dan pengemasan makanan yang efektif juga bergantung pada kontrol yang akurat terhadap suhu dan kelembapan lingkungan penyimpanannya.
Tidak hanya itu, kualitas dan keaslian makanan pun ditentukan dengan mengukur komposisi kimianya.
“Keamanan pangan juga harus dipastikan melalui pengukuran yang cermat, untuk mendeteksi adanya kontaminasi kimia seperti residu pestisida dan logam berat atau kontaminasi biologis seperti mycotoxins,” tutur Kristianto.***