Denpasar – Inisiatif The Forge dan ShiShi Bali dalam melakukan semua
upaya yang diperlukan untuk terus menghindari penyebaran COVID-19 di Bali
mendapat apresiasi Bali Tourism Board (BTB).
Pada masa pandemi Covid-19, yang penuh tantangan ini, The Forge dan ShiShi
Bali, sebagai salah satu grup F&B terbesar di Bali, telah memprioritaskan
untuk memastikan kesehatan & keselamatan para tamu, karyawan, dan penduduk
pulau Bali sehubungan dengan penyebaran virus COVID-19.
Upaya serius dilakukan dalam memanfaatkan praktik yang lebih efektif, efisien,
dan inovatif dalam memerangi pandemi ini, sembari memastikan kegiatan
operasional dari usaha The Forge dan ShiShi Bali yang memiliki 500an orang
karyawan agar tetap berjalan normal.
Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana, ikut
menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif keselamatan & kesehatan
COVID-19 yang dilakukan ini.
“Kami menyambut secara positif berbagai inisiatif yang luar biasa dari The
Forge dan ShiShi Bali dalam melakukan semua upaya yang diperlukan untuk terus
menghindari penyebaran COVID-19 di Bali,” ungkap Agung Partha dalam
keterangannya, Rabu (2/6/2021).
Pihaknya yakin hal ini akan menciptakan nrasa percaya diri di antara komunitas
ekspatriat dan turis domestik untuk mengunjungi tempat mereka dan alangkah
baiknya jika hal ini turut diikuti oleh tempat usaha lainnya di Bali.
“Hal ini juga sejalan dengan upaya berkelanjutan Pemerintah Bali untuk menjaga
penduduk dan wisatawannya agar tetap aman dengan memastikan usaha pariwisata
terus menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19,” tandasnya.
The Forge dan ShiShi Bali, berkomitmen menerapkan perbaikan berkelanjutan
untuk memastikan bahwa karyawan dan pelanggan terlindungi dengan baik selama
pandemi ini, sembari memberikan layanan kuliner dan hospitality terbaik di
Bali.
Seperti diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus COVID-19
menyebar melalui dua cara. Pertama, melalui kontak langsung melalui droplet
mulut dan hidung, yang dapat dihindari dengan menggunakan masker dan menjaga
jarak.
Kedua, melalui kontak tidak langsung dengan menyentuh benda dan permukaan yang
terkontaminasi – biasa terjadi di tempat dengan lalu lintas pengunjung yang
tinggi seperti restoran, bandara, transportasi umum, pusat perbelanjaan,
tempat wisata, dll.
Resiko penyebaran COVID-19 di benda dan permukaan ini lah yang menjadi fokus
pada minggu ini, berhasil melakukan kegiatan disinfektan di kedua tempat
usaha.
The Forge GastroPub dan ShiShi Nightclub Bali, menggunakan “BR Shield
Biostatic Surface Protection”, yang dianggap sebagai disinfektan yang sangat
efektif dari BlueKlin Indonesia, yang berkantor pusat di Singapura.
Disinfektan tradisional bekerja dengan metode satu kali, artinya hanya
membunuh patogen selama proses aplikasinya, rata-rata 2 – 6 menit, sehingga
membutuhkan pengaplikasian ulang berkali-kali dalam interval waktu yang
singkat.
Sebaliknya, “BR Shield Biostatic Surface Protection” menggunakan teknologi
anti-viral & anti-mikroba yang semi permanen sehingga menciptakan
penghalang yang tak terlihat guna menghasilkan perlindungan aktif yang
berlangsung hingga 180 hari lamanya.
Fitur Self-Disinfecting Coating yang dimilikinya menciptakan kondisi yang
tidak ramah bagi mikroorganisme sehingga akan menghambat pertumbuhannya, baik
dalam keadaan kering maupun setelah pembersihan berulang.
Hal ini menjamin perlindungan 24 jam selama periode 180 hari, dimana secara
signifikan akan mengurangi risiko kontaminasi silang dari semua permukaan di
tempat kami seperti meja, kursi, sofa, bar, lantai, dan lainnya.
Selain itu, sesuai dengan inisiatif berkelanjutan untuk menghindari penyebaran
COVID-19, seluruh 500an karyawan telah menjalani Program Vaksinasi Pertama
menggunakan AstraZeneca pada bulan Juni 2021, diikuti dengan dosis kedua pada
bulan Agustus 2021.
“Kami juga senantiasa mengaplikasikan Standard Operating Procedure (SOP)
pencegahan COVID-19 di semua tempat usaha kami dan akan terus
memberlakukannya,” tulis rilis The Forge dan ShiShi Bali yang diterima
Kabarnusa.com.
Setiap kali tamu masuk, mereka diwajibkan untuk mencuci tangan menggunakan
wastafel yang berada di luar dengan sabun dan air bersih mengalir.
“Mereka juga harus menjalani pemeriksaan suhu dengan alat thermogun dan
menggunakan hand sanitizer sebelum akhirnya memasuki tempat kami,” demikian
isi rilis menambahkan. (rhm)