“Saya ingin tegaskan bahwa laut bukanlah tempat sampah raksasa. Jadi, kegiatan ini penting untuk menjaga laut agar tetap biru. Kita harus bangun kerja sama dengan pemda, anak-anak sekolah untuk terus konsisten mengelola sampah, khususnya sampah plastik yang paling banyak memunculkan kerusakan,” paparnya.
Berdasarkan dari data sampah Provinsi Bali, terdapat 32.623 ton/tahun sampah plastik yang terbuang ke saluran air hingga menyebabkan kebocoran sampah masuk ke laut. Dari total sampah tersebut, 48% berhasil ditangani oleh pemerintah dan penggiat sampah plastik namun hanya 4%-nya saja yang telah didaur ulang.
Dari data lainnya, sekitar 2.588 ton sampah saat musim angin barat telah dikumpulkan sejak tahun 2020 – 2022 di wilayah Kabupaten Badung. Banyaknya sampah tersebut memacu pentingnya mengolah sisa-sisa kemasan sekali pakai dan barang-barang plastik lainnya menjadi produk bernilai tambah.
Per Hari 452 Ton Sampah di Bali Terbuang ke Saluran Air
Pada kegiatan BCL di Pantai Kuta Bali ini, Menteri Trenggono didampingi oleh Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Dirjen Perikanan Tangkap, Ketua Unit Kerja Menteri, Staf Khusus Menteri, Asisten Khusus Menteri, Direktur LPMUKP, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut serta dihadiri pula Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai wakil dari Gubernur Bali.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, I Made Sudarsana menyampaikan terima kasih kasih kepada KKP, seraya berharap Menteri Sakti Wahyu Trenggono dapat melanjutkan kegiatan ini di tahun berikutnya di Bali.
“Kami sudah berusaha mengelola sampah dengan baik, memberikan sanksi adat yang berlaku di masing-masing wilayah jika ada yang melanggar,” ujar Made Sudarsana.
KKP Hentikan Penambangan Pasir Laut Ilegal di Perairan Pulau Rupat Kepulauan Riau