Tiket wisatawan domestik dewasa Rp 30 ribu, naik Rp 10 ribu dari sebelumnya Rp 20 ribu. Tiket untuk golongan anak-anak domestik Rp 20 ribu, naik Rp 5 ribu dari sebelumnya Rp 15 ribu.
Menurut Toni Wirawan, kenaikan harga tiket di DTW Tanah Lot diperlukan karena harga tiket sudah sejak lama tidak pernah mengalami kenaikan. Selain itu, adanya kenaikan harga tiket ini diharapkan pihaknya bisa melakukan sejumlah perbaikan sarana dan prasarana yang ada di DTW Tanah Lot lebih optimal.
“Program jangka pendek yang akan kami lakukan adalah memperbaiki tiga toilet internasional dan domestik yang ada di DTW Tanah Lot. Selain itu juga akan melakukan perbaikan jalan di lingkungan DTW Tanah Lot yang mengalami kerusakan. Kamni juga akan terus melakukan penghijauan dengan tanaman Tabebuya,” katanya.
KSP Moeldoko Minta Dilakukannya Standardisasi Komoditas Kratom untuk Ekspor
Tanaman Tabebuya yang saat berbunga tampak semarak sama seperti bunga Sakura ini, sudah ditanam sekitar 300 pohon di kawasan DTW Tanah Lot.
“Tanaman Tabebuya kami tanam di pinggir jalan dan di areal parkir. Saat ini yang ditanam sudah sekitar 300 pohon dan akan terus dilakukan penanaman di sejumlah titik. Kami berharap Pohon Tabebuya saat musim berbunga bisa menambah daya tarik di DTW Tanah Lot,” ujarnya.
Ditanya tentang jumlah kunjungan wisatawan ke Tanah Lot sepanjang tahun 2023, menurut Toni Wirawan sudah menembus 2 juta lebih wisatawan, tepatnya 2.025.419 wisatawan.
Cocok untuk Pengembangan Sekolah Kedirgantaraan, Pemprov Bali Jajaki Kerja Sama dengan PTDI
Sudah bisa mencapai angka dua juta kunjungan wisatawan, mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.321.087 orang wisatawan.
“Dari jumlah kunjungan wisatawan tersebut DTW Tanah Lot mampu membukukan pendapat sejumlah Rp 74.481.484.525,” paparnya. ***