![]() |
“Padahal baru diterima ancamannya. Kapan dilaporkan ke polisi. Christopher berfikir bisa saja ini rekayasa. Makanya dana tidak ditransfer,” ucap Harris |
Kabarnusa.com – Christopher Burns warga negara Australia yang menjadi saksi dalam kasus hilangnya Angeline (8) mencurigai laporan hilangnya anak angkat Margriet Megawe sebagai tindakan rekayasa .
Yvonne Caroline Megawe bukan melapor polisi Yvonne namun mengabarkan penculikan Engeline Christopher
“Ada keterangan dari Yvonne kepada Christopher melalui SMS. Saat kehilangan Angeline ada penculik,” sebut kuasa hukum Christopher, Harris Arthur Hedar usai mendampingi kliennya menjalani pemeriksaan di Mapolda Bali, Rabu 8 Juli 2015.
Yvonne memfoward SMS dari penculik kepada Christopher. Dalam SMS itu sang penculik meminta tebusan sebesar Rp150 juta.
“Ada nomor rekeningnya penculik yang diberikan Yvonne. Dia menyampaikan kepada Christopher,” tuturnya.
SMS diterima Yvonne pada pukul 13.41 WITA pada 17 Mei, sehari setelah Engeline dibunuh.
“Terus difoward langsung ke Christoper pukul 13.42 WITA,” jelasnya. Mendapati keganjilan waktu pengiriman pesan singkat, Christopher bertanya kepada Yvonne.
Dia (Christopher) bertanya kenapa tidak dilaporkan ke polisi. Katanya (Yvonne) sudah. Kalau sudah kok secepat itu.
“Padahal baru diterima ancamannya. Kapan dilaporkan ke polisi. Christopher berfikir bisa saja ini rekayasa. Makanya dana tidak ditransfer,” ucap Harris.
Kata Harris, kliennya ditanyai 19 pertanyaan. “Dia memberi keterangan 2 jam sebagai saksi kasus pembunuhan terkait SMS yang dikirim Yvonne,” katanya.
Menurutnya, kliennya menjadi saksi kasus pembunuhan untuk mengaitkan apakah pembunuhan berkaitan dengan kesulitan ekonomi yang dialami keluarga Margriet.
“Apakah terjadi kesulitan ekonomi sehingga terjadilah pembunuhan, itu kaitannya,” imbuhnya. (kto)