Kabarnusa.com – Bupati Jembrana I Putu Artha melarang tukik diperjual belikan saat dilepas ke habitatnya dengan dalih pariwista meskipun alasannya untuk menunjang dana operasional sebagai upaya konservasi dan pelestarian.
Menurutnya hal itu akan menimbulkan kesan yang kurang baik karena terlalu dikomersialkan.Namun Artha tidak melarang kalau ada pihak swasta atau pribadi yang hendak memberikan donasi.
“Orang yang mendonasi tidak mesti harus melepas tukik,” ujar Artha.
Dirinya tak menampik kalau upaya pelestarian dan konservasi satwa yang dilindungi ini memerlukan biaya yang tak sedikit.
Pernyataan itu disampaikan Artha saat melepas ratusan tukik bertempat di Pantai Pangkung Dedari Desa Melaya pada Minggu 23 Agustus 2015.
Aksi ini bekerja sama kelompok sadar lingkungan Sadar Lingkungan (Darling) yang aktif dibidang pelestarian lingkungan dan biota laut.
Turut serta dalam kegiatan itu, Camat Melaya Putu Eka Suarnama, serta kelompok siswa pecinta lingkungan (sispala) dari SMAN 1 Melaya dan SMPN 2 Melaya.
Artha juga menyayangkan masih adanya sikap sebagian kecil masyarakat yang belum sadar akan arti penting tukik dan penyu sebagai satwa yang perlu dilindungi.
Mereka mengambil keuntungan jangka pendek dengan menjual telur-telur yang tersebar dibibir pantai. Hal ini dinilai ironis mengingat angka pertumbuhan tukik cukup kecil bahkan terancam punah.
“Karena itu kepada kelompok masyarakat dan siswa pecinta lingkungan, aksi yang dilakukan tidak sebatas seremonial seperti sekarang tapi juga aktif memberikan edukasi ketengah-tengah masyrakat,” ujarnya.
Lebih baik tukik-tukik tersebut dipelihara hingga menjadi boko-boko, pasalnya jika tukik dilepas ke laut kemungkinan hidupnya 1000 berbanding satu.
Salah satu penggagas acara Putu Adi Wijaya yang juga kepala dusun setempat mengatakan ,dalam acara ini sebanyak 145 tukik dilepas kelaut.
Pelepasan tukik ini sudah berulangkali dilakukan kelompoknya dengan harapan tukik tukik ini akan tumbuh berkembang biak dihabitat aslinya.
“Bulan-bulan ini merupakan masa penyu bertelur sehingga sangat rawan untuk disalahgunakan,” ujarnya.
Tdak kalah dengan daerah lainnya di Jembrana, kata dia, sepanjang pantai Melaya dan Nusasari cukup banyak ditemukan telur penyu sehingga perlu dijaga bersama.(dar)