Bupati Carol Margret Siap Wujudkan Kampung KB di Kabupaten Landak

13 Oktober 2017, 07:20 WIB

LANDAK – Memaparkan beberapa program kerja yang akan dilakukan di lima tahun mendatang, menjadi salah satu tantangan terutama bagi kepala.daerah seperti diakui Bupati Landak.Carol Margret Natasa.

Salah satu contoh mitos yang berlaku ditengah-tengah masyarakat seperti usai melahirkan tidak boleh makan apapun selain nasi dan garam menjadi hal penting untuk diluruskan.

“Bagaimana kita harus berusaha keras melawan mitos seperti usai lahiran hanya boleh makan nasi dan garam menjadi tantangan untuk diluruskan,” ungkap Carol kepada Kabarnusa.com usai pertemuan Kepala OPDKB di 35 Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah di Kantor Bupati Landak, Kamis (12/10/2017).

Ia mengaku Kabupaten Landak Kalimatan Barat juga terus menerus melakukan inovasi untuk pembangunan termasuk mendukung seluruh program Kampung KB yang ada.

“Meski sebelumnya program ini menjadi pembahasan pelik karena seluruh stakeholder bekerjasama bahu membahu,” kata bupati yang baru enam bulan dilantik ini.

Bekerja sungguh-sungguh, diakui dokter umum dan mantan Anggota DPR RI Komisi IX ini tentu akan membuahkan hasil yang baik. “Terbukti salah satu dari Kampung KB di Landak berhasil perlahan membangun desanya menjadi desa maju melalui Kampung KB,” jelasnya.

Kepala Perwakilan BkkbN Jawa Tengah, Wagiono mengaku kegiatan kunjungan kali ini untuk melihat bagaimana Kampung KB yang ada di Kalbar dengan percontohan di Desa Pawis di Kabupaten Landak.

Wagiono mengakui kondisi Jateng untuk kasus pernikahan usia muda cukup tinggi. “Termasuk mencari pekerjaan di Jateng agak sulit, dan kondisi Kampung KB 70 persen sudah mencanangkan sebagai Kampung KB,” tuturnya.

Kepala Desa Pawis, Laong mengapresiasi desanya karena telah dijadikan desa Kampung KB pada April 2016. Meski jarak tempuh 21 Kilometer dari Kota Landak, Desa Pawis diakui masih banyak kendala.

Namun dengan masuknya Kampung KB banyak perubahan-perubahan terutama dalam kemajuan pembangunan sehingga kendala perlahan dapat diatasi.

Dalam penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), dijelaskan Laong yang sebelumnya 0 dengan artian masyarakat sama sekali tidak mengenal, namun dengan adanya Kampung KB masyarakat mulai memahami kegunaan dan manfaat dari MKJP.

“Saat ini telah 68 orang memasang implant,” pungkasnya. (din)

Berita Lainnya

Terkini