![]() |
Tri Rsimaharini (istimewa) |
Kabarnusa.com– Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang penuh terobosan dan tidak hanya mengandalkan pembangunan bersumber APBD dinilai lebih unggul kepemimpinannya dibanding para kepala daerah di Provinsi Bali.
Pengamat politik Putu Artha mengatakan, jika menilik sejarahnya, sejak orde baru, hingga saat ini, para bupati dan walikota di Bali, tidak memiliki kualitas memadai.
Selama ini, para kepala daerah hanya mengandalkan sumber penerimaan APBD, Bansos, hibah dan sebagainya.
“Tidak ada inovasi dilakukan terutama, apalagi yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” kritik mantan Komisioner KPU itu.
Bahkan, dia menyebut banyak pemimpin besrikap diskriminatif dan pandai obral janji politik.
Karenanya, mereka diminta belajar banyak dari para bupati dan walikota di daerah lainnya di Tanah Air yang lebih menonjol dalam menorehkan prestasi.
Sebut saja, para pemimpin daerah berprestasi seperti Walikota Surabaya Tri Rhismaharini, atau Bupati Banyuwangi Azwar Anas dan lainnya.
Para pemimpin di Pulau Seribu Pura itu, harus belajar dari pemimpin lainnya di Indonesia yang menelorkan banyak kebijakan yang memihak rakyat.
“Banyak janji tidak dipenuhi, juga tidak adanya kemauan politik (political will) yang kuat dalam mengolah berbagai kebijakan publik yang pro rakyat,” kritik mantan Komisioner KPU itu.
Senada dengan Artha, politikus PDIP Made Arjaya mengakui, kelemahan pemimpin di Bali lantaran lemahnya tata kelola pemerintahan dan kemasyarakatan.
“Yang kita lihat, bupati dan wali kota, tidak pernah melakukan inovasi untuk kesejahteraan rakyat,” tukas mantan anggota DPRD Bali itu.
Selama ini, pembangunan yang berbasiskan kepentingan rakyat dengan pemanfaatan sumber daya secara adil dan memihak kesejahteraan rakyat belum pernah terwujud. (kto)