![]() |
Bupati Eka mengatakan, penggunaan zat pewarna dan pengawet jelas sangat merugikan masyarakat. Terutama dari sisi kesehatan, meski untuk jangka pendek, dampaknya belum begitu terasa. |
Kabarnusa.com – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengingatkan bahayanya penggunaan zat pewarna dan pengawet bagi kesehatan pada makanan atau jajan anak di kantin sekolah.
Bupati Eka menaruh rasa prihatin dengan maraknya penggunaan zat pewarna dan pengawet dalam jajanan yang beredar di pasaran maupun di kantin-kantin sekolah.
Keprihatinan itu terungkap saat Bupati Eka menerima kunjungan Tim Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Denpasar, Senin (30/3/2015).
Dia mengatakan, penggunaan zat pewarna dan pengawet jelas sangat merugikan masyarakat. Terutama dari sisi kesehatan, meski untuk jangka pendek, dampaknya belum begitu terasa.
Ini karena kesadaran akan bahaya zat pewarna dan pengawet masih rendah di masyarakat. Khususnya produsen jajanannya yang rata-rata usahanya tergolong usaha kecil dan menengah.
“Mereka masih minim pengetahuannya soal ini,” jelas Bupati Eka yang saat itu didampingi Asisten II Setda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana dan Kepala Dinas Kesehatan dr I Nyoman Suratmika.
Ke depannya, sambung dia, pembinaan dan penyuluhan terkait bahaya penggunaan zat pewarna dan pengawet masih perlu ditingkatkan.
Jajanan yang dipasarkan di tengah masyarakat, khususnya di kantin-kantin sekolah, benar-benar sehat dan bergizi.
Sekalipun kegiatan ini sebetulnya sudah rutin digelar oleh Dinas Kesehatan. Baik di pasar-pasar tradisional maupun ke sekolah-sekolah secara langsung.
“Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan mesti membantu upaya ini. Begitu juga dengan dinas-dinas lainnya yang berkaitan langsung dengan persoalan serius ini,” tegasnya seraya menyambut dengan peringatan yang disampaikan tim BPOM Denpasar.
Kepala BPOM Denpasar, Endang Widowati, penggunaan pengawet makanan, pewarna, maupun zat kimia berbahaya masih sering dijumpai pihaknya dalam sejumlah pemeriksaan.
Padahal sebetulnya, bahaya penggunaannya sudah sering kali diungkapkan. Baik melalui sosialisasi langsung kepada konsumen maupun produsen. Termasuk melalui media massa.
“Karena itu kami mohon juga agar semua dinas terkait di lingkungan Pemkab Tabanan ikut membantu upaya penyuluhan ini. Sehingga jajanan yang beredar di masyarakat lebih aman dikonsumsi bagi kesehatan,” tandasnya. (gus)