Bupati Gede Dana Serahkan Dana Punia Kepada 268 Ida Sulinggih di Karangasem

5 November 2021, 16:33 WIB
AVvXsEg0Myb6Dy8UgnE3SPyZv49b9qlvZbZwpfA2yuoS5w qQtdfjG2xP4B8usXZqznxPKXv8YcUbw6s7mDzz5xXHmyfL6dGJJnQhUeXp Ddidj48qAboH7VIlfJM0MKWbzZ331 SH4rI7GmiLdeOIuKbUULmO3CHr8q13vACYTG1ooKJmTL9iJX56is7ADMCA
Bupati Gede Dana secara simbolis menyerahkan dana punia kepada 20 Sulinggih se Kabupaten Karangasem melalui acara Paruman Sulinggih Pemkab Karangasem tahun 2021 di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, 5 November 2021./Dok.Humas Pemkab Karangasem

Amlapura– Bupati Gede Dana secara simbolis menyerahkan dana punia kepada 20 Sulinggih se Kabupaten Karangasem melalui acara Paruman Sulinggih Pemkab Karangasem tahun 2021  di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, 5 Nopember 2021.  

Sebanyak 286 Ida Sulinggih mendapat Punia sebesar Rp 1.500.000,- dari Pemerintah Kabupaten Karangasem. 

Punia diserahkan langsung ini telah sesuai dengan SK Bupati Karangasm no 294/HK/2021.

“Ini adalah simbol rasa saling memiliki dan perhatian pemerintah daerah kepada Ida Sulinggih sareng sami.  Semoga berkenan untuk diterima,” ucap Bupati Dana.

Dalam kesempatan itu, Bupati Dana menyampaikan perjuangannya membangun Karangasem. Dirinya tidak ingin hanya membangun fisik saja, namun juga membangun di berbagai bidang Agama dan mental spiritual masyarakat agar nemu kerahayuan jagat.

Pemerintah juga telah berjuang mengusahakan langkag sekala niskala agar masyarakat tetap sehta dan terhindar dari badai Pandemi Covid-19. 

Peran para Sulinggih juga dianggap penting dalam mensosialisasikan Prokes kepada masyarakat utamanya saat menggelar berbagai bentuk upacara yadnya. 

“Saya harap dan mohonkan agar Ida Sulinggih tidak bosan dan lelah dalam menuntun umat agar tidak bingung mencari kebenaran isi isi satra Agama yang sesuai dengan kehidupan kita saat ini,” imbuhnya.

Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Karangasem, I Wayan Witrawan mengatakan , tujuan digelarnya Paruman Sulinggih tahun ini adalah memfasilitasi keinginan para Sulinggih dalam pelaksanaan Upacara Agama Pamilayu Bhumi dan Nangluk Merana saat ditimpa bencana Pandemi Covid-19.

Untuk menindaklanjuti hasil kesepakatan tentang Yadnya Pamilayu Bhumi dan Nangluk Merana yang dilaksanakan oleh peserta rapat yang akan disampaikan kepada semua umat, kemudian bisa dijadikan pedoman oleh umat saat melaksanakan karya/yadnya. 

Juga, meningkatkan pelaksanaan inti sari sastra, Agama dan Sradha Bhakti yang menjadi sarana menuju kerahayuan Alam Semesta. (nic)

Berita Lainnya

Terkini