Tabanan – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E., M.M memberikan apresiasi dan dukungan atas sikap gotong royong dalam karya Upacara Pitra Yadnya (Atiwa-tiwa) Pengabenan Jero Mangku Lingsir (Pura Puseh) di Wantilan Desa Adat Soka Desa Antap Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Kamis 21 Oktober 2021.
Undangan dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, Camat Selemadeg, Unsur Muspika, Perbekel Desa Antap, Bendesa adat Soka dan Krama Adat Soka, ini berjalan dengan lancar serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Rangkaian acara yang sudah dimulai sejak bulan September silam ini mendapat apresasi yang sangat baik dari Bupati Sanjaya. “Upacara atiwa-tiwa ini apabila dilihat secara sastra, sudah sesuai dengan ketentuan, sarananya sudah baik, kegotong-royongan yang diberlakukan juga sangat baik” Ujar Sanjaya.
Selain itu, orang nomor satu di Tabanan ini berpendapat bahwa Karya Atiwa-tiwa yang diselenggarakan di Desa Adat Soka itu sudah sesuai dengan Sradha Bhakti yaitu keyakinan. Dengan biaya yang cukup terjangkau, masyarakat bisa memberikan penghormatan terhadap pitara (leluhur).
“Kalau kita sudah yakin melakukan Bhakti, acara ini tidak diukur oleh banten atau biaya yang besar, namun sudah masuk ke dalam karya utamanya yang utama, yaitu karya yang bernilai tinggi” sambungnya.
Upacara dipuput Ida Ratu Peranda Griya Bajra tersebut juga dikatakan sudah sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Tabanan yang linier dengan Pemerintah Provinsi, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana. “Ada 6 Kerthi yang wajib kita lestarikan, termasuk pengabenan yang sedang berlangsung ini, Atma Kerthi yang sampun memargi antar. Membangun karya secara bertahap dan menyeluruh dengan tujuan yang baik” ia menambahkan.
Selebihnya ia berharap masyarakat Desa Soka mampu memaknai Upacara ini dengan gotong royong dan semangat yang terus dijalankan, serta memaknai perbedaan yang ada di masyarakat dengan sikap yang selalu positif.
“Menuju Tabanan Era Baru yang AUM (Aman Unggul dan Madani), bagaimana kita membangun Tabanan dari hulu sampai ke hilir, terintegrasi untuk mewujudkan Tabanan yang sejahtera” katanya menegaskan.
Upacara Atiwa-tiwa ini menganggarkan total biaya sebanyak 200 juta rupiah, dengan total sawa sebanyak 22. Sementara dana yang dipergunakan untuk keseluruhan acara diambil dari dana kas desa adat, serta punia dari masyarakat.
“Per-sawa dianggarkan sebanyak 4 juta rupiah, sementara untuk yang langkir sebanyak 4 sawa, dengan biaya 1 juta per sawa” ujar I Nyoman Putra Wijaya selaku ketua panitia. (rhm)