Bupati Sanjaya ‘Ngupasaksi Karya Atiwa-tiwa Dua Desa di Tabanan pada Awal 2024

Konsisten menjalankan tugas, mengawal pembangunan masyarakat yang dimulai dari desa ditunjukkan Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya.

3 Januari 2024, 22:15 WIB

Tabanan– Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya pada awal tahun 2024 tetap konsisten menjalankan tugas, mengawal pembangunan masyarakat yang dimulai dari desa sebagaimana ditunjukkan mengikuti ngupasaksi dalam Uleman Pitra Yadnya Atiwa-tiwa, ngaben bersama Rabu 3 Januari 2024.

Lokasi pertama di Desa Banjar Adat Puseh, Banjar Buahan Utara, Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Bupati Sanjaya bersama rombongan yang nampak menghadiri Anggota DPR RI, Beberapa Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Jro Mangku Lanang Istri, Asisten 2 dan 3, Para Kepala OPD dan Kepala Bagian terkait di lingkungan Pemkab, Camat, unsur Forkopimcam, Perbekel serta Bendesa Adat setempat dalam upacara ngaturang parab.

Sanjaya, menegaskan pentingnya Tri Upa Saksi dalam memaknai karya yang Satwika, adalah esensi utama dalam sebuah karya.

Pemuda Muhammadiyah Bali Ingatkan Arya Wedakarna Jaga Ucapan dan Keharmonisan Umat

Tri Upa Saksi sangatlah penting, adanya krama yang melaksanakan karya dengan tulus ikhlas, hadirnya sang sulinggih dan disaksikan oleh murdaning jagat, menjadikan karya yang satwika atau utamaning utama.

“Harapan saya, agar masyarakat bisa terus bekerjasama, gotong royong, karena kalau bukan kita yang menjaga dan membangun Tabanan, siapa lagi. Maka patutlah kita berbangga sebagai orang Tabanan,” ujarnya.

Ia menekankan, gotong-royong sebagai ciri khas masyarakat Tabanan.

Kota Tangsel Kembali Percayakan bank bjb sabagai Tempat Penyimpanan dan Pengelolaan RKUD

Perwakilan rakyat Desa Bunutin I Wayan Suardika Yasa selaku Manggala Karya dan juga Kepala Wilayah mengatakan, menitik beratkan sektor ekonomi di Banjar Bunutin yang notabene bermata-pencaharian sebagai buruh, kerjasama dan gotong-royong sangat dikedepankan.

Terlebih, konsep ngaben bersama sudah berlangsung selama 5 tahun sekali dan rutin dilakukan, dengan tujuan meringankan beban masyarakat.

Baginya, dalam mengingat hutang kepada para leluhur, Karya yang termasuk dalam tingkat Yadnya “Sawa Prenawa Ngelanus” ini telah dilakukan dengan usaha semaksimal mungkin. Sesuai dengan kemampuan rakyat setempat.

Hilirisasi Industri Digital, Gibran Ingin Perkuat Infrastruktur dan Infostruktur Teknologi Informasi di Indonesia

Harapannya, selaku warga, besar harapan kami agar Bapak Bupati bisa semakin sering mengunjungi kami yang di pelosok ini, mengedukasi dan terus memberikan semangat bagi warga, dan dengan dukungan serta perhatian mudah-mudahan bisa membantu pembangunan infrastruktur dan kayangan yang ada di desa.

Karya dipuput Ida Pedanda Gede Putra Yoga, dari Griya Tegeh Tunjuk ini puncak acaranya dipusatkan pada 6 Januari mendatang.

Sebanyak 8 sawa wanita dan 9 sawa laki-laki dengan total 17 sawa, akan mengikuti upacara pengabenan dengan masing-masing biaya yang dikenakan sebesar 1,5 juta rupiah.

Pelancong Bisnis dan Wisata Bisa Nikmati Berbagai Pilihan Hotel Swiss-Belhotel International di Bali hingga Lombok

Selain itu juga disertakan dengan peserta ngelangkir / parisuda sejumlah 10 diri dengan biaya yang dikenakan sebesar 500 Ribu rupiah dan ngelungah sebanyak 1 diri dengan biaya 1 Juta rupiah.

Dana terkumpul dari iuran dan punia masyarakat setempat yang dikumpulkan dari 198 KK tercatat.

Desa kedua, Atiwa-tiwa digelar di Banjar Bunutin, Desa Adat Bunutin, Desa Payangan, Kecamatan Marga Tabanan. Di mana dalam Karya yang juga dirangkaikan dengan Karya Manusa Yadnya tersebut, sudah dimulai pada 27 Desember 2023 lalu, puncaknya akan dipusatkan pada 5 dan 6 Januari mendatang.

Dukung Prabowo Gibran Menang Satu Putaran, Relawan Bergerak 1912 Bali Dideklarasikan

Sebanyak 27 sawa diikutsertakan dalam ngaben yang sudah masuk kedalam perarem adat setiap 5 tahun sekali ini. Dengan biaya yang dibebankan untuk masing-masing sawa sebesar 7 juta rupiah.

Karya diikuti dengan peserta mesangih sebanyak 42 orang dengan biaya yang dibebankan sebesar 250 ribu per orang, dan 30 peserta nelubulanin yang tidak dibebankan biaya. Gotong-royong warga dalam melancarkan karya, juga dibantu dengan urunan krama banjar adat sebesar 200 Ribu per kepala keluarga dengan jumlah 113 KK.

Tentunya kehadiran Bupati dan Jajaran saat itu memberikan semangat baru bagi masyarakat. Meskipun sempat diguyur hujan lebat, dukungan yang ditunjukkan Bupati, dengan komitmen kuatnya memenuhi peran pemimpin dalam mengayuh roda pembangunan, menjadi figur yang sangat dinantikan oleh rakyat.

Tampil Gemilang, Pebalap AHRT Veda Ega Pratama Antarkan Indonesia Raya Berkumandang di IATC 2023 Thailand

Kedatangannya saat itu disambut dengan antusiasme yang tinggi. Tak hanya itu, semangat dalam membangun karya secara gotong-royong, juga mendapat apresiasi yang sangat baik dari Bupati Sanjaya. Semangat yang saling asah, asih, asuh, rasa mengayomi dari pemerintah dan masyarakat, nilai “Paduraksa” yang memiliki makna kuat dalam sinergitas pembanguan inilah yang menjadi harapan bagi Sanjaya selaku pimpinan daerah.

Artikel Lainnya

Terkini