Tabanan – Bupati Tabanan Dr Komang Gede Sanjaya menekankan pentingnya antara pemerintah dan masyarakat saling asah asih asuh dengan demikian pembangunan akan terasa lebih mudah.
Hal itu disampaikan Bupati Sanjaya, sebagai bentuk dukungan ke masyarakat, saat melakukan serentetan acara secara roadshow, di mana kegiatan tersebut tak hanya pembangunan yang bersifat sekala saja, namun juga secara niskala.
‘Shrada Bhakti’ dan wujud pengabdian di masyarakat, secara konsisten ditunjukkan Bupati Sanjaya, saat menghadiri serentetan acara secara roadshow, di mana kegiatan tersebut tak hanya pembangunan yang bersifat sekala saja, namun juga secara niskala.
Panglima Laksamana TNI Yudo Margono Yakin Sinergitas TNI Polri Dukung Keamanan dan Kelancaran KTT AIS Forum di Bali
Beserta jajaran menghadiri Uleman Nodya Yadnya “Atiwa-atiwa Massal/ Pengeritan Kusa Pranawa dan Penyekahan di Desa Pakraman Perean, Desa Perean dan dilanjutkan ke Upacara Pitra Yadnya Ngaben Massal Banjar Adat Payangan Kaja dan Payangan Gereseh, Minggu 8 Oktober 2023.
Kegiatan pertama di Bale Wantilan Desa Adat Perean, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Karya yang digelar hingga 14 Oktober, diikuti 47 Sawa Gede, 53 Ngelungah dan 96 peserta Metatah.
Nampak hadir anggota Komisi IV DPR RI, Perwakilan Pj. Gubernur Bali, salah satu anggota DPRD Tabanan, Sekda dan Kepala OPD terkait, Camat dan unsur Forkopimcam setempat. Hadir juga Perbekel, Bendesa Adat, Panitia Karya serta krama/masyarakat setempat.
Jaga Ketahanan Pangan, Pemkab Tabanan Panen Padi Organik di Subak Bengkel
Selain hadir ‘ngupasaksi yadnya’ berlangsung di dua kecamatan, Bupati Sanjaya juga secara konsisten memberikan apresiasi serta pemahaman terhadap makna penyelenggaraan upacara untuk para leluhur.
Bagi Bupati Sanjaya, dalam menjalankan kewajiban sebagai Krama Hindu, sudahlah sesuai dengan Visi dan Misi di Bali maupun Tabanan, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yaitu Atma Kerti untuk upacara Ngaben dan Jana Kerti untuk upacara Metatah.
Dalam rangka menjalankan visi dan misi, dirinhya di Pemerintah Daerah sepakat untuk memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan krama atau warganya, karena saling beririsan dengan program pemerintah, sama-sama memiliki niat dan nilai yang sama.
Inilah Empat ‘Side Events’ Ramaikan KTT AIS Forum 2023 di Bali
Bagaimanapun dirinya selaku Kepala Daerah, bagaimana mengayomi, ikut berkontribusi dalam pelestarian adat, agama dan seni budaya.
“Ini adalah tugas Pemerintah, ikut berkontribusi” jelas Komang Sanjaya.
Pemerintah dan masyarakat saling asah asih asuh, pembangunan akan terasa mudah.
Kontribusi UMKM terhadap PDB Bali Diapresiasi Menparekraf Sandiaga Uno
Maka pemerintah selalu hadir dalam apa yang dilakukan, selain memberikan doa restu, ngupasaksi juga ikut meringankan dan terbukti dengan biaya yang sangat terjangkau, tetap bisa berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pada cara di Desa Adat Perean, Biaya yang dikenakan untuk masing-masing sawa hanya berkisar 2,5 juta rupiah. Untuk nyekah sebesar 1 jutaan, ngelungah sebesar 300 ribu dan metatah 150 ribu per peserta.
Saat di acara kedua di Balai Banjar Payangan Kaja, Desa Payangan, Kecamatan Marga, diikuti oleh 59 sawa ngaben, 7 orang ngelungah dan 19 orang metatah yang juga dipatok dengan biaya yang sangat terjangkau.
Bupati Sanjaya Terus Bangun Kepedulian Masyarakat, Roadshow Hadiri Agenda di Tabanan
“Pengabenan sangatlah murah, artinya yadnya ini nantinya akan dijadikan acuan di Pemerintah Daerah, ritatkala masyarakat mengadakan acara dengan biaya yang sangat terjangkau.
“Tabanan selalu dijadikan role model,” tandasnya.
kata Sanjaya, ngaben ini sangat luar biasa maknanya dan wajib kita lakukan, jangan sampai kita tidak membayar hutang atau kewajiban kepada leluhur.
Pebalap Veda Ega Pratama Persembahkan Podium Tertinggi, Indonesia Raya Berkumandang di ATC Motegi Jepang
Panca Yadnya wajib dilakukan, karena sebagai umat hindu memiliki kewajiban yang harus dibayarkan, sesuai dengan Tri Rna.
Ketua Panitia Karya Atiwa-tiwa Banjar Adat Perean yang juga selaku Kelian Banjar Adat, I Nyoman Yuta sampaikan, puncak karya dilaksanakan sampai 14 oktober mendatang, sedangkan persiapan direncanakan sejauh hari sebelumnya.
Pelebon atau Pengabenan dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2023, tanggal 12 upacara ngerorasin mecaru, mendak don bingin, ngajum sekah, untuk di 13 oktober Metatah dan nyekah, dan di 14 oktober nyegara gunung.
“Terima kasih kepada Bapak Murdaning Jagat Tabanan sudah berkenan hadir dan nyaksi acara kami, kami mohon maaf apabila masih banyak yang kurang,” ujar Nyoman Yuta mewakili warga. ***