Penebaran benih lele di kolam bioflok Pokdakan Mina Dharma Bakti, Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan |
TABANAN– Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Dharma Bakti mengembangkan budidaya ikan lele sistem Bioflok yang merupakan bantuan sarana prasarana Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Melalui Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIUUK) Karangasem Tahun Anggaran 2021 senilai Rp 166.640.000
Sebagai tanda dimulainya usaha budidaya ikan lele sistem bioflok tersebut, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Anggota Komisi IV DPR RI I Made Urip dan Kepala BPIUUK Karangasem didampingi Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tabanan AA. Ngurah Raka Iswara, Camat Penebel dan Kepala Desa Riang Gede melakukan penebaran benih lele di lokasi kolam bioflok Pokdakan Mina Dharma Pertiwi, Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Minggu (18/9/2021).
Bupati Gede Sanjaya memberikan apresiasi positif terkait bantuan yang diberikan kepada Pokdakan Mina Dharma Bakti.
“Adanya bantuan ini semoga dapat dikelola dengan baik sehingga bisa memberikan keuntungan dan memberikan kesejahteraan bagi anggota Pokdakan MMina Dharma Bakti,” katanya berharap.
Menurutnya, Kabupaten Tabanan memiliki potensi besar di bidang budidaya perikanan air tawar sehingga perlu dimanfaatkan secara optimal. Budidaya lele juga sudah banyak dikembangkan oleh warga masyarakat Tabanan.
“Di Kabupaten Tabanan saat ini ada tujuh unit budidaya lele sistem bioflok yang dikembangan oleh Pokdakan. Dari setiap unit kolam bioflok bisa dipanen ikan lele sekitar lima ton sehingga dari tujuh unit tersebut bisa dipanen total 35 ton ikan lele. Ini merupakan hal yang luar biasa,” paparnya
Disebutkan, di bidang pertanian dan juga perikanan, ada tiga hal esensial yang perlu mendapat perhatian yakni bagian hulu, tengah dan hilir. Yang dimaksudkan adalah terkait produksi, distribusi dan pemasaran.
“Yang jadi masalah selama ini dalam budidaya lele yakni di pemasaran karena harga jual yang masih rendah akibat adanya persaingan dari pasokan produksi lele dari Jawa. Hal inilah yang harus dicarikan solusi dengan melibatkan berbagai pihak terkait termasuk pihak provinsi Bali,” ujarnya.
Made Urip dalam sambutannya mengungkapkan, bantuan Paket Sarpras Budidaya Ikan Lele sisitem Bioflok dari Kementerian Kelautan dan Perikanan ini merupakan salah satu perjuangan yang dilakukannya dalam membantu masyarakat dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan di bidang perikanan.
“Sebagai wakil rakyat yang duduk di Komisi IV DPR RI, saya siap mendukung dan membantu dalam penyaluran proyek-proyek pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Lebih-lebih di masa pandemi covid-19 yg berdampak terhadap kelesuan ekonomi,” paparnya.
Kata Made Urip, di masa pandemi covid-19 ini sektor pertanian di Tabanan termasuk di dalamnya sektor perikanan, masih bertahan dibandingkan sektor pariwisata yg terpuruk.
“Saya berharap budidaya lele sistem bioflok ini berhasil dan berkelanjutan untuk menambah penghasilan anggota kelompok,” katanya berharap.
Disebutkan, pemerintah pusat akan mengevaluasi proyek yang telah disalurkannya. Kalau berhasil akan mudah mendapat alokasi bantuan kembali. “Tentu saya akan berbahagia bila bantuan program ini berhasil, sehingga kita berjuang di pusat juga senang, tidak kecewa,” tegasnya.
Kepala BPIUUK Karangasem I Gusti Putu Agung dalam sambuatannya mengungkapkan, BPIUUK Karangasem diberi amanah untuk menyalurkan 12 paket bantuan budidaya ikan lele sistem bioflok untuk para Pokdakan di Bali delapan paket dan Jawa Timur lima paket.
“Di Bali bantuan disalurkan di Kabupaten Karangasem dan Bangli masing-masing satu paket, di Kabupaten Badung, Jembrana dan Tabanan masing-masing dua paket,” paparnya.
Tujuan penyaluran bantuan pemerintah budidaya lele ini adalah untuk mengenalkan dan menerapkan buidaya lele sistem bioflol kepada masyarakat, meningkatkan produksi lele.
Kemudian, mendorong penguatan kelembagaan penerima bantuan pemerintah dan mendorong peningkatan kemampuan usaha penerima bantuan pemerintah.
“Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal,” pungkasnya. (gus)