Kabarnusa.com – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dan Staf Ahli Kementerian Pertanian Bidang Inovasi Teknologi Dr Ir Mats Syukur melakukan penanaman kedelai di Subak Gadon III, Desa Beraban, Kediri, Selasa (10/3/2015)
Turut mendampingi Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali Ida Bagus Wisnu Ardhana.
Penanaman kedelai ini sekaligus pencanangan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP PTT) 2015.
Tampak hadir juga jajaran TNI seperti Kodam IX Udayana yang diwakili Prabandya Wanwil Mayor Kav Suteja, Korem 163/Wirasatya yang diwakili Kasrem Letkol Inf Yana Bahtiar, serta Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Choiril Anwar serta Kapolres Tabanan AKBP Komang Suartana, SH. SIK.
Staf Ahi Menteri Pertanian Bidang Inovasi dan Teknologi, Dr Ir Matsyukur menjelaskan, GP PTT Kedelai merupakan upaya khusus (upsus) sejatinya sudah digulirkan sejak 2014 lalu. Namun kementeriannya terus mendorong agar program ini tetap berjalan.
“Tabanan kita pilih sebagai daerah pertama sekaligus tolak ukur untuk daerah lainnya. Karena luasnya mencakup sepertiga wilayah Bali. Kalau di Tabanan berhasil, semoga daerah lainnya mengikutinya,” jelas Matsyukur.
Untuk meningkatkan produktivitas kedelai yang dicanangkan dalam program ini, sambungnya, jalinan komunikasi dan koordinasi antara pemerintah daerah dan petani sangat dibutuhkan.
Pihaknya kini bersyukur sejak beberapa bulan ini TNI mulai terlibat dalam kerja sama ini.
“Tentu keterlibatan yang intens ini tidak hanya di level provinsi tapi sampai ke pedesaan juga. Bila perlu Babinsa juga diberikan pelatihan agar bisa menjadi mitra,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Eka Wiryastuti mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan Kementerian Pertanian tersebut.
Bahkan Bupati Eka menyebutkan GP PTT sebagai program yang luar biasa. Terlebih dalam kegiatannya, TNI ikut serta membantu petani dalam menjalankan aktivitasnya.
“Kerja sama ini sangat luar biasa. Apalagi tujuannya untuk mewujudkan ketahanan pangan. Apalagi selama ini kita terlalu bergantung pada impor. Apa-apa diimpor. Garam diimpor. Gula juga diimpor,” ujarnya.
Dia berharap kegiatan ini bisa memberikan dorongan semangat bagi para petani untuk tetap konsisten menjalankan pertanian sebagai mata pencahariannya.
Upaya ini akan selalu disokong pemerintah lewat program-program pro pertanian yang dikemas dalam Gerakan Pangan Serasi.
“Dalam Pangan Serasi, semua SKPD yang terkait dengan pertanian keroyokan membuat program yang tujuannya mengangkat kwalitas dan potensi pertanian sebuah wilayah,” pungkasnya. (gus)