Jakarta – Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan Portal Data dan Metadata Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi (https://data.ojk.go.id), yang selanjutnya disebut sebagai Portal Data.
Platform digital berbasis web ini dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas dan transparansi data sektor jasa keuangan.
Acara peluncuran dipimpin oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dan dihadiri oleh jajaran Anggota Dewan Komisioner (ADK) OJK serta para pemangku kepentingan lainnya di Kantor OJK, Jakarta.
OJK memahami bahwa akademisi, peneliti, pelaku usaha, dan media membutuhkan data keuangan yang cepat dan akurat.
Oleh karena itu, Mahendra Siregar menyampaikan peluncuran Portal Data dan Metadata Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi. Portal ini memberikan akses mudah ke data dan statistik resmi, dengan format interaktif yang dapat disesuaikan.
Mahendra Siregar menyatakan, ‘Portal Data ini merupakan bagian dari upaya kami dalam mentransformasi dan mendigitalisasi layanan OJK bagi masyarakat pengguna data sektor jasa keuangan.’
Ia juga menyampaikan harapan agar portal data terintegrasi OJK ini tidak hanya mempermudah akses informasi, tetapi juga memberikan manfaat bagi ekosistem keuangan nasional.
Manfaat tersebut berupa efisiensi dan efektivitas proses bisnis diseminasi data, serta keselarasan antara data pelaporan dengan data yang dipublikasikan.
Portal Data OJK saat ini memungkinkan pengguna untuk mengakses data keuangan dari berbagai industri jasa keuangan, termasuk perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non-bank, dalam format interaktif dengan antarmuka pengguna yang dinamis.
Portal ini mendukung pengguna dalam melakukan eksplorasi data sesuai dengan kebutuhan mereka, menggantikan metode penyajian data statis melalui situs web OJK sebelumnya.
Dengan adanya Portal Data, proses diseminasi data menjadi lebih efektif, selaras dengan kebutuhan industri, dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat.
Peluncuran Portal Data ini merupakan bagian dari upaya OJK dalam mengembangkan layanan berbasis digital yang lebih inklusif, inovatif serta meningkatkan disiplin pasar dalam memperkuat stabilitas sistem keuangan Indonesia. ***